Terangkan Sejarah Masuknya Permainan Bola Basket ke Indonesia, Sudah ada Sejak Tahun 1920 !

Avatar
Sejarah Masuknya Permainan Bola Basket ke Indonesia
Gambar Ilustrasi Sejarah Masuknya Permainan Bola Basket ke Indonesia

KITA HEBAT – Sejarah masuknya permainan bola basket ke Indonesia ! Basket adalah permainan yang saat ini sangat populer diseluruh dunia.

Pada awalnya permainan bola basket diciptakan oleh Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat tahun 1891.

Lalu bagaimana sejarah masuknya permainan bola basket ke Indonesia ? Permainan bola basket masuk ke Indonesia melalui para perantau Cina pada sekitar tahun 1920-an. Mereka membawa permainan ini yang telah berkembang selama dua dekade di tanah asal mereka.

Permainan bola basket awalnya berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa di Indonesia, sehingga banyak pemain berprestasi berasal dari kalangan masyarakat Tionghoa.

Sejarah Masuknya Permainan Bola Basket ke Indonesia

Pada tahun 1920-an, gelombang perantau Cina tiba di Indonesia. Mereka membawa serta berbagai kebudayaan dan aktivitas, termasuk permainan bola basket yang telah populer di Cina selama dua puluh tahun sebelumnya.

Perantau ini mendirikan komunitas-komunitas dan sekolah-sekolah Tionghoa di berbagai kota besar di Indonesia. Di sekolah-sekolah ini, bola basket menjadi salah satu olahraga wajib yang harus dimainkan oleh setiap siswa.

Oleh karena itu, lapangan bola basket menjadi pemandangan umum di setiap sekolah Tionghoa pada masa itu.

Di sekolah-sekolah Tionghoa, bola basket mendapatkan tempat khusus. Olahraga ini menjadi bagian penting dari kegiatan ekstrakurikuler dan kurikulum olahraga. Tidak mengherankan jika banyak pemain berbakat muncul dari kalangan siswa-siswa ini.

Mereka tidak hanya mahir bermain bola basket, tetapi juga membawa prestasi yang mengharumkan nama komunitas Tionghoa di Indonesia.

Pembentukan Perkumpulan Bola Basket

Pada era 1930-an, perkumpulan-perkumpulan bola basket mulai bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan menjadi pusat dari berdirinya perkumpulan-perkumpulan ini.

Di Semarang, misalnya, pada tahun 1930 sudah terdapat beberapa perkumpulan bola basket seperti Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat).

Klub Sahabat adalah tempat bernaungnya Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda bola basket Indonesia.

Perkumpulan-perkumpulan ini tidak hanya menjadi tempat berlatih dan bermain bola basket, tetapi juga menjadi pusat komunitas sosial bagi para anggotanya.

Mereka mengadakan berbagai turnamen dan pertandingan yang mempertemukan tim-tim dari berbagai daerah.

Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan para pemain, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara anggota komunitas Tionghoa di Indonesia.

Perkembangan Bola Basket Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bola basket mulai dikenal lebih luas di kota-kota yang menjadi basis perjuangan kemerdekaan seperti Yogyakarta dan Solo. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) I tahun 1948 di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kalinya di level nasional.

Ini menjadi tonggak penting dalam sejarah bola basket Indonesia karena olahraga ini mulai diterima dan digemari oleh masyarakat luas. Perkembangan bola basket pasca-kemerdekaan tidak hanya terbatas pada komunitas Tionghoa.

Olahraga ini mulai diadopsi oleh berbagai kalangan dan menjadi bagian penting dari olahraga nasional. PON I menjadi ajang pembuktian bahwa bola basket telah menjadi olahraga yang diminati oleh banyak orang di seluruh Indonesia.

Sejak itu, bola basket terus berkembang dan menghasilkan banyak pemain berbakat yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional.

Sejarah masuknya permainan bola basket ke Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran para perantau Cina pada tahun 1920-an.

Melalui sekolah-sekolah Tionghoa, bola basket berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari kegiatan olahraga di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *