Sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Dan Sumber Mata Pencaharian Desa

Avatar
Sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Dan Sumber Mata Pencaharian Desa
Gambar Ilustrasi Sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo

KITA HEBAT – Berikut adalah sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo dan sumber mata pencaharian desa. Desa Sampung, yang terletak di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, merupakan salah satu wilayah yang memiliki sejarah dan budaya unik.

Kecamatan Sampung berada di bagian barat laut Kabupaten Ponorogo, sekitar 17 kilometer dari pusat kota. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri di sebelah barat, Kecamatan Parang Kabupaten Magetan di sebelah utara, Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Kauman di timur, serta Kecamatan Badegan dan Kecamatan Jambon di selatan dan tenggara.

Sejarah desa Sampung ini berawal dari kisah legendaris tentang sepasang saudagar kaya yang tinggal di wilayah tersebut, yaitu Ki Warmo dan Nyai Warmo. Mereka dikenal sebagai pengrajin batik yang memiliki bakat luar biasa.

Menurut cerita masyarakat setempat, setelah Ki Warmo mengalami kecelakaan dan Nyai Warmo melanjutkan hidupnya dengan ditemani oleh bibi pembantu dan paman perwira.

Legenda Asal Usul Nama Desa Sampung

Nama Desa Sampung sendiri berasal dari kisah menarik yang melibatkan Nyai Warmo. Diceritakan bahwa suara Nyai Warmo memiliki karakteristik yang bindeng atau serak. Suatu hari, seorang pemuda mencoba berbuat jahat dan mengejek suara Nyai Warmo.

Namun, perbuatannya tidak berjalan mulus. Pemuda tersebut tertangkap oleh paman perwira yang kemudian memukulnya sebagai hukuman. Dalam kekacauan tersebut, pemuda itu berteriak “sampung, sampung” yang merupakan cerminan dari suaranya yang menjadi bindeng setelah kejadian itu.

Akhirnya, nama “Sampung” melekat sebagai nama desa tersebut dan terus digunakan hingga saat ini. Legenda ini menjadi bagian penting dari Sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo yang hingga kini masih dikenal oleh masyarakat sekitar.

Kisah ini tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga menambah daya tarik bagi Desa Sampung.

Posisi Strategis Kecamatan Sampung

Secara geografis, Kecamatan Sampung memiliki posisi yang cukup strategis di Kabupaten Ponorogo. Desa Sampung sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Sampung merupakan salah satu wilayah terluas di kawasan tersebut.

Lokasinya yang berbatasan dengan kabupaten lain, seperti Kabupaten Wonogiri, menjadikan Sampung sebagai daerah penghubung antara Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, Kecamatan Sampung juga berbatasan dengan beberapa kecamatan penting lainnya seperti Kecamatan Parang di Magetan dan Kecamatan Sukorejo di Ponorogo.

Hal ini menjadikan Desa Sampung sebagai wilayah yang cukup dinamis dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi.

Sejarah Desa Sampung Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya lokal yang kuat.

Sumber Mata Pencaharian Desa Sampung

Saat ini, Desa Sampung terus berkembang dengan memanfaatkan potensi sejarah dan budayanya. Pemerintah Kecamatan Sampung bersama dengan masyarakat setempat secara aktif mengembangkan sektor pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

Potensi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa serta menarik wisatawan lokal maupun luar daerah.

Pada awalnya desa sampung adalah desa yang terkenal akan batu gamping yang digunakan masyarakat untuk perekat dalam pembuatan rumah.

Seiring perkembangan pembangunan di desa sampung yang saat ini akan didirikan Patung Reog Tertinggi di Indonesia, aktivitas batu gamping terhenti.

Maka dari itu mata pencaharian desa Sampung saat ini sudah beragam, mulai dari menjadi tenaga kerja luar negeri, berdagang dipasar dan mengolah tanah sawah mereka.

Selain itu, posisi Kecamatan Sampung yang strategis memungkinkan daerah ini untuk terus berkembang dari sisi infrastruktur dan aksesibilitas.

Jalur transportasi yang menghubungkan Desa Sampung dengan kecamatan lain di Ponorogo maupun kabupaten lain, seperti Wonogiri dan Magetan, memberikan keuntungan tersendiri dalam pertumbuhan ekonomi wilayah ini.

Harapan kedepannya desa Sampung akan menjadi desa Pariwisata yang terkenal di seluruh Indonesia bahkan di Manca Negara.

Tradisi Desa Sampung

Sampung merupakan salah satu desa yang masih melakukan tradisi REOG Ponorogo yang sangat kental, dimana masyarakat sering melakukan pertunjukan REOG di iring keliling desa pada saat hari Suro.

Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Pertunjukan Reog Ponorogo melibatkan tarian dengan menggunakan topeng-topeng yang besar dan berat, serta iringan musik gamelan dan alat musik tradisional lainnya.

Tarian ini menampilkan sosok topeng macan berhias bulu merak berukuran sangat besar. Para pemain reog memiliki tugas masing-masing, termasuk warok (penari utama), barongan, dadak merak, jathil, dan bujang ganong.

Seluruh pemain mengenakan pakaian serba hitam, dan dalam setiap pertunjukkan, reog biasanya diselingi dengan seni tradisi lain seperti jathilan (kuda kepang) dan bujang ganong.

Reog Ponorogo bertujuan mempererat tali silaturahmi masyarakat Ponorogo dan sering ditampilkan di berbagai acara, seperti pernikahan, perayaan hari jadi, hingga festival kesenian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *