KITA HEBAT – Sebutkan jenis pengangguran ! Hampir disemua negara terdapat pengangguran. Dimana pengangguran terbagi menjadi beberapa jenis.
Pengangguran adalah kondisi di mana seseorang yang mampu dan ingin bekerja namun tidak mendapatkan pekerjaan.
Di Indonesia, jenis pengangguran bervariasi tergantung pada penyebab dan karakteristiknya. Pengangguran merupakan salah satu penilaian bagi suatu masyarakat untuk menentukan kesejahteraan.
Memahami jenis-jenis pengangguran dapat membantu kita mengidentifikasi penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.
8 Jenis Pengangguran di Indonesia
Jenis pengangguran di Indonesia terbagi menjadi 8 jenis, diantaranya adalah :
1. Pengangguran Siklis
Pengangguran siklis atau konjungtural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh fluktuasi ekonomi.
Saat ekonomi mengalami penurunan atau resesi, banyak perusahaan mengurangi produksi dan memberhentikan pekerja sehingga angka pengangguran meningkat.
Ketika ekonomi pulih, jumlah pengangguran ini cenderung menurun kembali. Di Indonesia, pengangguran siklis sering terlihat saat terjadi krisis ekonomi global atau ketika sektor-sektor industri besar seperti manufaktur mengalami perlambatan.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi ketika seseorang sedang dalam proses berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Jenis pengangguran ini biasanya bersifat sementara karena disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan atau minat.
Pengangguran friksional sering terjadi pada lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan pertama mereka atau pada pekerja yang sedang beralih profesi.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman terjadi karena sifat pekerjaan yang hanya tersedia pada musim tertentu. Di Indonesia, pengangguran musiman umum dijumpai di sektor pertanian, pariwisata, atau perikanan.
Misalnya, pekerja di sektor pertanian sering kali hanya bekerja pada musim panen, dan pada musim lainnya mungkin tidak memiliki pekerjaan tetap.
4. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja yang tersedia dan kebutuhan keterampilan yang diinginkan oleh perusahaan. Ketidaksesuaian ini bisa disebabkan oleh perubahan teknologi atau kebutuhan pasar yang berubah.
Di Indonesia, pengangguran struktural sering terjadi ketika sektor-sektor industri berkembang ke arah teknologi tinggi yang membutuhkan keterampilan baru, sementara tenaga kerja yang tersedia belum memiliki keterampilan tersebut.
5. Pengangguran Jangka Panjang
Pengangguran jangka panjang adalah situasi di mana seseorang tidak bekerja dalam waktu yang lama, sering kali lebih dari satu tahun. Penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari kurangnya keterampilan yang relevan hingga kondisi ekonomi yang tidak mendukung.
Pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan masalah sosial yang serius, seperti kemiskinan dan penurunan kesehatan mental bagi individu yang mengalaminya.
6. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung terjadi ketika seseorang terlihat bekerja tetapi tidak produktif atau tidak sepenuhnya memanfaatkan keterampilannya. Ini bisa terjadi di sektor-sektor informal atau di lingkungan kerja yang memiliki lebih banyak tenaga kerja daripada yang diperlukan.
Pengangguran jenis ini banyak terjadi di daerah pedesaan Indonesia, di mana orang mungkin terlihat sibuk di lahan pertanian kecil tetapi sebenarnya tidak sepenuhnya produktif.
7. Pengangguran Kasual
Pengangguran kasual mengacu pada pekerjaan yang tidak tetap atau pekerjaan harian. Para pekerja kasual ini tidak memiliki kontrak jangka panjang dengan perusahaan dan hanya bekerja ketika ada proyek atau kebutuhan mendesak.
Jika pekerjaan tersebut selesai, mereka kembali menjadi penganggur hingga proyek berikutnya tersedia. Pengangguran kasual sering ditemui di sektor konstruksi atau proyek-proyek yang sifatnya sementara.
8. Pengangguran Klasik
Pengangguran klasik disebabkan oleh upah yang terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak mampu mempekerjakan banyak orang. Ketika upah minimum ditetapkan terlalu tinggi, perusahaan mungkin lebih memilih untuk mengurangi jumlah pekerja daripada menaikkan biaya operasional.
Pengangguran jenis ini dapat diatasi dengan menyeimbangkan antara kebutuhan hidup layak pekerja dan kemampuan perusahaan untuk menggaji karyawan secara adil.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Indonesia
Setiap jenis pengangguran memiliki faktor-faktor pemicunya masing-masing. Beberapa faktor umum yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia adalah:
- Pertumbuhan Ekonomi: Ketika ekonomi tumbuh, lapangan kerja bertambah, mengurangi tingkat pengangguran.
- Kebijakan Pemerintah: Kebijakan yang mendukung pendidikan dan pelatihan kerja dapat membantu mengurangi pengangguran, terutama pengangguran struktural.
- Teknologi: Perubahan teknologi yang cepat dapat meningkatkan pengangguran struktural, terutama jika tenaga kerja belum siap menghadapi perubahan tersebut.
- Tingkat Pendidikan: Pendidikan yang baik dan sesuai kebutuhan pasar kerja dapat membantu mengurangi pengangguran, terutama pengangguran friksional dan struktural.
Upaya Mengurangi Pengangguran di Indonesia
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi pengangguran di Indonesia meliputi:
- Pelatihan dan Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
- Dukungan untuk Sektor Usaha Kecil: Membantu UMKM agar mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
- Pengembangan Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, khususnya di daerah yang kurang berkembang.
- Inovasi Teknologi: Mendorong pengembangan teknologi yang dapat diakses oleh lebih banyak tenaga kerja, sehingga tidak menyebabkan pengangguran struktural.
Dengan memahami jenis-jenis pengangguran dan faktor-faktor penyebabnya, diharapkan dapat diambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.