Bagaimana Penilaian Kamu tentang Praktik Korupsi yang Dilakukan Pegawai VOC di Indonesia

Avatar
Bagaimana Penilaian Kamu tentang Praktik Korupsi yang Dilakukan Pegawai VOC di Indonesia
Bagaimana Penilaian Kamu tentang Praktik Korupsi yang Dilakukan Pegawai VOC di Indonesia

KITA HEBAT – Melihat masih banyak siswa yang kesulitan mencari jawaban dari soal bagaimana penilaian kamu tentang praktik korupsi yang dilakukan pegawai voc.

Disini Kita Hebat akan memberikan referensi jawaban dari soal bagaimana penilaian kamu tentang praktik korupsi yang dilakukan pegawai voc.

Mari kita simak bersama jawaban dari soal bagaimana penilaian kamu tentang praktik korupsi yang dilakukan pegawai voc.

VOC adalah singkatan dari Verenigde Oostindische Compagnie, yang merupakan perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602.

VOC merupakan salah satu perusahaan dagang terbesar dan paling berpengaruh pada masa penjelajahan dan perdagangan maritim pada abad ke-17 dan ke-18.

Saat di Indonesia pegawai VOC sudah melakukan korupsi karena tingkat pengawasan yang tidak efektif.

Bagaimana Penilaian Kamu tentang Praktik Korupsi yang Dilakukan Pegawai VOC di Indonesia

Penilaian tentang Praktik Korupsi yang Dilakukan Pegawai VOC

Korupsi, yang telah menjadi benang merah dalam sejarah peradaban manusia, mencuat sebagai isu yang tak kunjung lekang oleh waktu.

Sebuah fenomena yang merajalela pada masa Verenigde Oostindische Compagnie (VOC), sepertinya tak lepas dari bayang-bayang korupsi yang menghantui negeri ini pada zaman sekarang.

Kedua periode ini, meski terpisah jarak dan konteks, menggambarkan cerminan yang mencolok: pegawai yang gajinya pas-pasan memutar otak untuk memperkaya diri sendiri, menari di atas ketidakmampuan pengawasan yang efektif.

Perbincangan tentang korupsi pada masa VOC dan masa kini memunculkan satu pertanyaan mendasar: mengapa hal ini begitu merajalela? Jawabannya, dalam sejarah VOC, terletak pada penempatan karyawan yang jauh dari Belanda dan upah yang sangat minim.

Akibatnya, terciptalah lanskap tanpa pengawasan yang memadai, di mana para pejabat VOC dengan leluasa mengeksploitasi fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Jarak geografis yang signifikan menjadi katalisator korupsi pada masa itu. Pengawasan terhadap para pegawai VOC menjadi sangat sulit dilaksanakan, dan sebagai konsekuensinya, fasilitas-fasilitas berharga, seperti kapal dan gudang, disalahgunakan oleh pejabat tinggi demi keuntungan bisnis personal mereka.

Lebih dari itu, praktek penyuapan melibatkan kolusi dengan pejabat setempat, termasuk bupati, pemungut cukai, dan pedagang, yang semuanya memiliki andil dalam hak perdagangan VOC.

Seiring dengan itu, teks Theodore M Smith, “Korupsi, Tradisi, dan Perubahan” (1971), menggambarkan bahwa hingga tahun 1800 M di Indonesia, korupsi telah menjadi praktik umum di kalangan VOC.

Terjalin dalam kerangka lemahnya organisasi, pengawasan yang longgar, dan minimnya kontrol dari petinggi VOC, rendahnya upah karyawan menjadi pemicu utama kebobrokan ini.

Karyawan VOC mengeksploitasi posisinya untuk mencuri dari perusahaan, dan akibatnya, VOC pun runtuh pada tahun 1799.

Di samping korupsi, praktik penyuapan juga menjadi budaya di kalangan VOC. Mulai dari kedatangan mereka di kepulauan Maluku, para pejabat VOC menggunakan penyuapan untuk memastikan monopoli rempah-rempah pada abad ke-17.

Dalam usahanya untuk menegakkan dominasi, VOC tidak ragu menggunakan tindakan militer, seperti pemusnahan rempah-rempah melalui pelayaran Hongi.

Perbandingan antara masa lalu dan kini memberikan perspektif berharga. Sementara bentuk dan pelakunya mungkin berubah, esensi korupsi tetap menjadi ancaman nyata.

Pendidikan, pengawasan yang ketat, dan budaya integritas menjadi pilar utama untuk mengatasi masalah ini dan mencegah berulangnya sejarah kelam yang pernah diukir oleh VOC.

Itulah ulasan tentang bagaimana penilaian kamu tentang praktik korupsi yang dilakukan pegawai voc di Indonesia, semoga bermanfaat.

Terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *