Jenis Hutan Di Asia Tenggara Didominasi oleh ? Kenali Jenis & Ciri-Ciri Hutan di Asia Tenggara

Avatar
Jenis Hutan Di Asia Tenggara Didominasi oleh ? Kenali Jenis & Ciri-Ciri Hutan di Asia Tenggara
Gambar Ilustrasi Jenis Hutan Di Asia Tenggara Didominasi oleh

KITA HEBAT – Mari kita pelajari bersama soal jenis hutan di Asia Tenggara didominasi oleh ? Asia Tenggara adalah kawasan yang memiliki berbagai jenis hutan. Namun jenis hutan di asia tenggara didominasi oleh hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis adalah hutan yang memiliki curah hujan tinggi dan banyak ditemukan di wilayah sekitar khatulistiwa, yaitu pada lintang 0ยฐ-10ยฐ ke utara dan selatan khatulistiwa.

6 jenis hutan di indonesia beserta ciri cirinya
Gambar Ilustrasi Jenis Hutan Di Asia Tenggara Didominasi oleh

Hutan Hujan Tropis

Asia Tenggara memiliki posisi geografis yang strategis serta sumber daya alam (SDA) yang melimpah baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Potensi SDA di wilayah ini meliputi minyak bumi, bahan tambang lainnya, hutan, peternakan, perikanan, dan pertanian.

Hutan, sebagai salah satu ekosistem alami, memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup.

Karakteristik Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis di Asia Tenggara tumbuh di negara-negara dengan iklim tropis yang curah hujannya tinggi. Oleh karena itu, hutan ini selalu basah, lembab, tanahnya subur, dan dipenuhi oleh berbagai spesies tumbuhan dan hewan.

Pohon-pohon di hutan hujan tropis umumnya tinggi, berdaun lebat, dan tumbuh rapat. Kondisi ini menciptakan kanopi yang tebal, sehingga cahaya matahari sulit menembus ke lantai hutan.

Di wilayah barat hutan hujan tropis, kita bisa menemukan hewan-hewan besar seperti harimau, gajah, dan jerapah.

Sementara di bagian timur, terdapat hewan-hewan kecil dan berbagai jenis burung khas Papua. Zona peralihan hutan hujan tropis banyak dihuni oleh satwa unik seperti anoa, babi hutan, dan mamalia berukuran sedang.

Manfaat Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis memiliki banyak manfaat bagi ekosistem dan manusia. Hutan ini menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan langka, serta berfungsi sebagai penampung air pada musim kemarau.

Curah hujan yang tinggi juga membuat tanah di hutan ini sangat subur, sehingga mendukung pertumbuhan vegetasi yang beragam.

Jenis-Jenis Hutan di Asia Tenggara

Selain hutan hujan tropis, Asia Tenggara juga memiliki jenis hutan lainnya yang turut berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, diantaranya adalah :

Hutan Muson atau Hutan Musim

Hutan muson tumbuh di daerah dengan iklim kategori C atau D, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian NTT, Maluku bagian tenggara, dan sebagian pesisir selatan Irian Jaya. Hutan ini memiliki perbedaan kondisi yang cukup jelas antara musim hujan dan musim kemarau.

Jenis pohon yang dominan di hutan muson antara lain jati (Tectona grandis), walikukun (Actinophora fragrans), eucalyptus (Eucalyptus alba), cendana (Santalum album), dan eucalyptus (Melaleuca leucadendron).

Ciri-ciri hutan muson meliputi:

  1. Terdapat di dataran tinggi maupun dataran rendah.
  2. Jarak antar pohon tidak rapat, bahkan cenderung rapi dengan jarak tertentu.
  3. Ketinggian pohon tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan hutan hujan tropis.
  4. Hewan yang hidup di hutan muson relatif sedikit dan tidak seagresif yang hidup di hutan hujan tropis, seperti serangga, ular, burung, dan beberapa jenis mamalia pengerat.

Hutan muson bermanfaat sebagai hutan produksi dan alat untuk indikator iklim dan musiman.

Hutan Gambut

Hutan gambut terdapat di iklim kategori A atau B, seperti di pantai timur Sumatera, sepanjang pantai dan sungai-sungai besar di Kalimantan, serta sebagian besar pantai selatan Papua. Hutan gambut adalah hutan kayu keras tropis di mana lahan basah mencegah daun dan kayu membusuk sepenuhnya. Seiring waktu, terbentuk lapisan gambut yang bersifat asam.

Eksploitasi hutan gambut, terutama di Kalimantan untuk keperluan pertanian, telah menyebabkan banyak kebakaran hutan.

Kebakaran besar terjadi pada tahun 1997-1998 dan 2002-2003. Penelitian oleh Badan Antariksa Eropa menunjukkan bahwa hutan gambut memiliki kemampuan untuk menyerap karbon planet.

Kebakaran pada tahun 1997-1998 melepaskan hingga 2,5 miliar ton karbon dan kebakaran tahun 2002-2003 melepaskan antara 200 juta hingga 1 miliar ton karbon ke atmosfer.

Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan juga berperan penting dalam pengeringan hutan gambut yang menyebabkan pelepasan karbon.

Melestarikan hutan gambut diketahui dapat mencegah pelepasan lebih banyak karbon per satuan luas daripada upaya mencegah deforestasi, serta menurunkan biaya. Indonesia memiliki 50% hutan gambut di daerah tropis dan 10% hutan gambut di dunia.

Nah, dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa jenis hutan di asia tenggara didominasi oleh hutan hujan tropis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *