KITA HEBAT – Berikut adalah tujuan pendidikan menurut ki hajar dewantara ! Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menciptakan manusia yang merdeka, berkepribadian, serta mampu bertanggung jawab terhadap dirinya dan masyarakat.
Pandangan ini menjadi dasar filosofi pendidikan nasional Indonesia yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, moral, dan sosial.
Melalui pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak hanya dipahami sebagai proses transfer ilmu, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan kepribadian bangsa.
Dalam konteks modern, pemikiran beliau tetap relevan untuk menghadapi tantangan zaman seperti globalisasi dan digitalisasi.
Konsep Dasar Tujuan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
1. Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai upaya menuntun segala kekuatan kodrat anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Menurut beliau, pendidikan harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman, yang berarti pendidikan harus relevan dengan kebutuhan lingkungan serta perkembangan era.
“Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.”
— Ki Hajar Dewantara
Tujuan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara memiliki makna yang luas dan mendalam. Beliau menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya berorientasi pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kemanusiaan. Berikut beberapa poin pentingnya:
1. Membentuk Manusia Merdeka
Tujuan utama pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah mencetak manusia yang merdeka lahir dan batin.
Artinya, individu mampu berpikir dan bertindak mandiri tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
Ciri manusia merdeka versi Ki Hajar Dewantara meliputi:
- Kemandirian berpikir, yakni mampu menilai dan memutuskan sesuatu dengan akal sehat.
- Kemandirian batin, yaitu memiliki keteguhan moral dan spiritual.
- Kemandirian sosial, yakni mampu hidup bermasyarakat dengan tanggung jawab.
2. Mengembangkan Budi Pekerti dan Akhlak
Selain kecerdasan intelektual, pendidikan juga bertujuan membentuk budi pekerti yang luhur.
Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti adalah perpaduan antara pikiran, perasaan, dan kehendak yang menuntun seseorang berperilaku baik.
Pendidikan yang ideal, menurut beliau, harus menumbuhkan keseimbangan antara:
- Cipta (pikiran)
- Rasa (perasaan)
- Karsa (kemauan)
3. Mengembangkan Potensi Anak Secara Utuh
Setiap anak, menurut Ki Hajar Dewantara, memiliki potensi dan keunikan tersendiri.
Tugas pendidikan adalah menuntun agar potensi itu berkembang sesuai dengan kodrat alamnya, bukan memaksakan kehendak orang dewasa.
Beliau menolak sistem pendidikan yang kaku dan seragam, karena setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda.
Relevansi Tujuan Pendidikan Ki Hajar Dewantara di Era Modern
1. Pendidikan Karakter di Tengah Kemajuan Teknologi
Di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, nilai-nilai karakter mulai tergerus.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara sangat relevan untuk menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan moralitas.
Pendidikan yang menekankan karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati dapat menjadi benteng moral generasi muda.
2. Pembelajaran yang Berpusat pada Murid
Pemikiran Ki Hajar Dewantara sejalan dengan konsep student-centered learning yang diterapkan saat ini.
Beliau menekankan bahwa pendidik harus menjadi “pamong” yang menuntun, bukan memaksa.
Hal ini tercermin dalam semboyannya yang terkenal:
“Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.”
Yang berarti:
- Di depan memberi teladan,
- Di tengah membangun semangat,
- Di belakang memberi dorongan.
3. Pengembangan Pendidikan Humanis
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara berfokus pada kemanusiaan dan kebebasan berpikir.
Dalam konteks saat ini, hal ini bisa diterapkan melalui pendekatan education for humanity, yaitu pendidikan yang menghargai keberagaman, inklusif, dan berorientasi pada kemanusiaan universal.
Penerapan Tujuan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah mengadopsi banyak nilai-nilai pendidikan dari Ki Hajar Dewantara ke dalam sistem pendidikan nasional.
Contohnya:
- Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek mengusung semangat merdeka belajar sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara.
- Program Profil Pelajar Pancasila, yang berfokus pada pembentukan karakter, keimanan, kemandirian, dan gotong royong.
Data dari Kemendikbudristek (2024) menunjukkan bahwa lebih dari 70% sekolah di Indonesia telah mulai menerapkan prinsip merdeka belajar, yang selaras dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membentuk manusia yang merdeka, berkarakter, dan berjiwa sosial. Pendidikan harus mampu menuntun peserta didik agar mereka tumbuh sesuai dengan kodratnya dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan hingga kini, menjadi landasan filosofis bagi sistem pendidikan Indonesia yang berorientasi pada kemerdekaan berpikir, kebebasan belajar, dan pembentukan karakter bangsa.
Dengan menerapkan nilai-nilai pendidikan beliau, Indonesia dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga beretika, berbudaya, dan berjiwa merdeka — sesuai cita-cita luhur Bapak Pendidikan Nasional.