KITA HEBAT – Tentang soal sesuai dengan permendikbud no 3 tahun 2020 pasal 15 ayat 2 dinyatakan bahwa bentuk pembelajaran di luar prodi adalah ?
Sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 2, terdapat beberapa bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan di luar program studi (prodi).
Bentuk pembelajaran di luar prodi ini mencakup berbagai aktivitas akademik yang tidak hanya terbatas pada satu perguruan tinggi saja, melainkan juga dapat dilakukan di prodi lain baik dalam perguruan tinggi yang sama, di perguruan tinggi lain, atau bahkan di luar lingkungan akademik.
Dengan demikian, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengalaman mereka di berbagai bidang yang mungkin berbeda dari prodi utama mereka.
Bentuk Pembelajaran di Luar Prodi
Pembelajaran di luar prodi menurut Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 2 terbagi menjadi empat jenis. Pertama, pembelajaran dapat dilakukan di prodi lain pada perguruan tinggi yang sama.
Kedua, mahasiswa dapat memilih pembelajaran dalam prodi yang sama namun di perguruan tinggi yang berbeda.
Ketiga, pembelajaran juga bisa dilakukan di prodi lain pada perguruan tinggi yang berbeda. Terakhir, mahasiswa memiliki opsi untuk mengikuti pembelajaran di lembaga non-perguruan tinggi, seperti di instansi pemerintah atau lembaga riset.
Pelaksanaan pembelajaran di luar prodi, khususnya yang melibatkan perguruan tinggi lain atau lembaga non-akademik, membutuhkan perjanjian kerja sama antar institusi.
Perjanjian ini memungkinkan adanya transfer SKS (Satuan Kredit Semester) yang diakui oleh perguruan tinggi asal mahasiswa.
Mekanisme ini memudahkan mahasiswa dalam mengintegrasikan hasil pembelajaran di luar prodi ke dalam kurikulum studi mereka.
Durasi dan SKS Pembelajaran di Luar Prodi
Durasi pembelajaran di luar prodi sangat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi pembelajaran. Untuk pembelajaran di luar prodi yang dilakukan di perguruan tinggi yang sama, mahasiswa diberikan waktu selama satu semester atau setara dengan 20 SKS.
Sedangkan untuk pembelajaran di prodi yang sama di perguruan tinggi lain atau di prodi yang berbeda, mahasiswa dapat menghabiskan hingga dua semester atau setara dengan 40 SKS.
Hal ini juga berlaku untuk pembelajaran di lembaga non-perguruan tinggi, yang memungkinkan mahasiswa merasakan pengalaman langsung di dunia kerja atau penelitian.
Contoh Kegiatan Pembelajaran di Luar Prodi
Ada berbagai contoh kegiatan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam kerangka pembelajaran di luar prodi. Magang kerja merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang paling umum, di mana mahasiswa dapat bekerja di perusahaan, yayasan nirlaba, atau organisasi multilateral.
Selain itu, mahasiswa juga dapat terlibat dalam proyek sosial di pedesaan atau daerah terpencil, seperti membantu pembangunan ekonomi rakyat atau infrastruktur bersama aparatur desa atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bentuk lain dari pembelajaran di luar prodi adalah mengajar di sekolah. Mahasiswa dapat mengajar di jenjang pendidikan dasar atau menengah selama beberapa bulan, baik di kota maupun di wilayah terpencil.
Ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa yang tertarik pada dunia pendidikan. Selain itu, pertukaran pelajar juga menjadi opsi yang menarik.
Mahasiswa dapat mengikuti kelas di perguruan tinggi luar negeri atau dalam negeri melalui program kerja sama yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
SKS yang diambil selama pertukaran pelajar ini akan disetarakan oleh perguruan tinggi asal mahasiswa, sehingga tidak mengganggu kemajuan studi mereka.
Penelitian dan Riset
Mahasiswa yang tertarik pada penelitian dapat melakukan riset akademik sebagai bagian dari pembelajaran di luar prodi. Penelitian ini bisa dilakukan dalam bidang sains atau humaniora di bawah bimbingan dosen atau peneliti.
Lembaga riset seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sering kali menjadi mitra yang ideal untuk kegiatan ini, menawarkan fasilitas dan bimbingan yang diperlukan untuk penelitian yang mendalam.
Kesimpulan
Sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 2, pembelajaran di luar prodi memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan keterampilan mereka di luar batasan prodi utama.
Dengan berbagai pilihan pembelajaran, mulai dari magang, mengajar, pertukaran pelajar, hingga riset, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan di dunia kerja maupun akademik.
Pembelajaran di luar prodi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang yang relevan.