KITA HEBAT – Perbuatan yang hanya ingin dipuji oleh orang lain dinamakan apa ? Mungkin saja kamu pernah melihat perbuatan ini dilakukan oleh orang disekitarmu.
Perbuatan yang hanya ingin dipuji oleh orang lain dinamakan riya’. Istilah ini merujuk pada tindakan yang dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian atau mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena niat yang tulus atau ikhlas.
Dalam Islam, riya’ dianggap sebagai penyakit hati yang harus dihindari karena dapat merusak niat ibadah dan menjauhkan seseorang dari keikhlasan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengenali sifat riya’ agar kita dapat menjaga niat dan perbuatan kita tetap murni.
Pengertian Riya’ dan Asal Usulnya
Secara bahasa, riya’ berasal dari kata Arab raโa-yara-ruyan-wa ruโyatan yang artinya melihat. Dalam konteks perbuatan, riya’ berarti memperlihatkan diri kepada orang lain dengan tujuan agar dilihat, dipuji, atau diakui. Ini bisa dalam bentuk ucapan, tulisan, sikap, atau amal perbuatan.
Dengan kata lain, riya’ adalah bentuk pamer yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Perbuatan ini sangat dibenci dalam agama Islam karena dilakukan bukan semata-mata untuk Allah SWT, melainkan demi mendapat perhatian manusia.
Jenis-Jenis Riya’
Riya’ dapat muncul dalam berbagai bentuk dan tergolong dalam dua jenis utama, yaitu riya’ kholish dan riya’ syirik.
Keduanya memiliki ciri khas yang berbeda, namun sama-sama berbahaya bagi keikhlasan dan integritas ibadah seseorang.
1. Riya’ Kholish
Riya’ kholish adalah jenis riya’ di mana perbuatan dilakukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari manusia. Jenis riya’ ini bisa dibagi lagi ke dalam beberapa sub-jenis:
a. Riya’ Badan
Riya’ badan terjadi ketika seseorang memamerkan penampilan fisik, seperti tubuh langsing hasil dari puasa, hanya untuk mendapatkan pujian. Tujuan utamanya bukan untuk ibadah, melainkan untuk menunjukkan kepada orang lain.
b. Riya’ Pakaian
Dalam riya’ pakaian, seseorang mengenakan busana tertentu, seperti hijab panjang atau pakaian sederhana, dengan tujuan agar dianggap alim oleh orang lain. Tindakan ini lebih menekankan penampilan luar daripada niat ibadah yang sebenarnya.
Misalnya, menggunakan pakaian kasar atau tidak membersihkan pakaian dengan maksud agar dianggap sebagai orang yang sederhana atau zuhud.
c. Riya’ Ucapan
Riya’ ucapan sering terjadi ketika seseorang membaca Al-Qur’an dengan suara merdu di depan orang lain untuk dipuji, bukan karena niat beribadah.
Selain itu, perbuatan riya’ ini juga dapat muncul ketika seseorang berbicara dengan nada yang lembut atau menasihati orang lain dengan tujuan agar terlihat pandai dan bijak di hadapan orang banyak.
d. Riya’ Perbuatan
Riya’ perbuatan terjadi ketika seseorang memperlihatkan kekhusyukan dalam ibadah, seperti shalat dengan gerakan yang lambat atau berlama-lama dalam ruku’ dan sujud, dengan tujuan agar orang lain melihatnya sebagai orang yang taat.
Tindakan ini juga bisa terjadi saat seseorang bersedekah atau berinfak dengan niat agar dipuji oleh orang lain.
2. Riya’ Syirik
Riya’ syirik atau dikenal juga sebagai riya’ niat adalah tindakan yang dilakukan dengan niat gandaโyaitu menjalankan perintah Allah SWT sekaligus mencari perhatian dan pujian dari manusia.
Contoh nyata dari riya’ ini adalah ketika seseorang mempublikasikan kegiatan ibadah atau amal baiknya di media sosial untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain.
Meskipun tindakan yang dilakukan adalah ibadah, niat yang bercampur dengan keinginan untuk mendapat pengakuan dari manusia menjadikannya riya’ dan syirik.
Bahaya Riya’ bagi Kehidupan Spiritual
Riya’ dianggap sebagai penyakit hati karena ia merusak niat dan keikhlasan seseorang dalam beribadah. Perbuatan riya’ tidak hanya membuat ibadah menjadi tidak murni, tetapi juga dapat mengurangi pahala dan bahkan menggagalkan amal ibadah tersebut.
Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk selalu memeriksa niatnya sebelum melakukan ibadah dan memastikan bahwa semua amal perbuatan dilakukan semata-mata karena Allah SWT.
Kesimpulan
Memahami dan menghindari riya’ adalah langkah penting dalam menjaga keikhlasan dan kesucian niat dalam beribadah.
Perbuatan yang hanya ingin dipuji oleh orang lain dinamakan riya’, dan ini harus dihindari agar kita dapat menjalankan ibadah dengan hati yang bersih dan niat yang tulus.
Dengan demikian, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT tanpa terpengaruh oleh keinginan untuk mendapat pengakuan atau pujian dari orang lain.