Perekonomian suatu negara pasti memiliki kebijakan dalam mengatur hal-hal terkait dengan itu semua, kebijakan yang digunakan di Indonesia adalah kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter, tentu dalam menjalankan kebijakan tersebut memiliki fungsinya masing-masing
Baca juga :Begini Pengertian, Keuntungan, Kerugian dan Tujuan Utama E-government
Ataupun dapat dikatakan kebijakan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dalam menjalankan suatu aturan. Perbedaan antara kebijakan fiskal dan moneter terletak pada pembuat kebijakan. Dua pembahasan tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan bagian penting dari ekonomi makro.
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Namun, apa itu kebijakan fiskal? Apa itu kebijakan moneter? Apa Perbedaan Kebijakan Fiskal Dan Moneter? Jika anda belum mengetahuinya, melalui halaman ini Kitahebat akan mengulas tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Baca juga :Apa Perbedaan Produk Produksi dan Produktivitas yang Sebenarnya Memiliki Nilai Satu Kesatuan
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral atau Bank Indonesia dengan tujuan untuk menjaga dan mencapai kestabilan nilai mata uang yang dapat dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga.
Contoh kebijakan moneter pada saat krisis ekonomi misalnya adalah penurunan suku bunga. Nilai suku bunga yang lebih rendah akan memudahkan pengusaha untuk meminjam ke bank sehingga dapat membantu membuka usaha sehingga dapat meningkatkan laju perekonomian.
Apabila terjadi permasalahan berupa tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, maka pengeluaran agregat perlu ditingkatkan untuk mengurangi pengangguran. Salah satu cara yang ditempuh perbankan Indonesia adalah dengan menurunkan suku bunga untuk meningkatkan jumlah investasi.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mengelola keuangan negara dengan cara mengendalikan pendapatan (dalam bentuk pajak) dan pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian dan memperbaiki kondisi perekonomian.
Contoh kebijakan fiskal di Indonesia adalah tax amnesty, yaitu pembebasan pajak berupa pengurangan atau penghapusan dalam jangka waktu tertentu bagi masyarakat yang ingin melaporkan seluruh kekayaannya.
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pengertian kebijakan fiskal dan kebijakan moneter telah dijelaskan di atas. Pada hakikatnya kebijakan fiskal dibuat oleh pemerintah dalam hal ini Presiden beserta kabinetnya dibantu oleh lembaga legislatif yaitu DPR. Sedangkan kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia dan ditetapkan oleh Gubernur Bank Indonesia.
Baca juga :Cara Mengatasi dan Mencegah Financial Distress (Kesulitan Keuangan) Agar Keuangan Anda Terarah
Tujuan Kebijakan fiskal
Dari kebijakan yang dijalankan memiliki tujuan yang sama yaitu mengatur, menjaga dan meningkatkan perekonomian dengan kebijakannya masing โmasing, Sedangkan tujuan dari kebijakan fiskal adalah
- Meningkatkankan kualitas SDM
- Mewujudkan keadilan sosial
- Menjaga serta mengembangkan perekonomian negara
- Mengendalikan stabilitas harga
- Mendorong Perkembangan dan kemajuan investasi
Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal
- Menaikkan jumlah pajak dan jenis pajak
- Melakukan penghematan terhadap anggaran pengeluaran negara
- Mewajibkan kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak)
- Melakukan pinjaman negara, seperti mengeluarkan obligasi pemerintah
Kebijakan Moneter
- Kebijakan suku bunga kredit
- Mengatur suku bunga deposito
- Kebijakan nilai tukar uang
- Mempertahankan kestabilan harga
- Mengatur kesediaan uang dan barang
Demikian penjelasan dari saya tentang perhatikan mengenai Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter semoga dapat menambah wawasan bagi sahabat Kitahebat semua
Terimakasih.