KITA HEBAT – Inilah alasan mengapa pemerintah Jepang membentuk PPKI ! Ada yang mengatakan kalau kemerdekaan Indonesia adalah hadiah dari bangsa Jepang melalui pembentukan PPKI.
Hal tersebut tidaklah benar, mengapa pemerintah Jepang membentuk PPKI ? Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) oleh pemerintah Jepang bertujuan untuk menjamin bahwa kemerdekaan yang dijanjikan kepada Indonesia akan segera diwujudkan.
Langkah ini dilakukan oleh Jepang pada saat mereka mengalami kekalahan yang signifikan dalam Perang Dunia II, terutama setelah kota Nagasaki dibom oleh Sekutu pada tanggal 7 Agustus 1945.
PPKI dibentuk untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya telah dimulai oleh BPUPKI.
Latar Belakang Pembentukan PPKI
Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945. Pembentukan BPUPKI bertujuan untuk meredam semangat nasionalis bangsa Indonesia agar tidak membahayakan kedudukan Jepang.
Panglima tentara Jepang, Letnan Jenderal Kumakichi Harada, menyatakan bahwa tujuan BPUPKI adalah untuk menyelidiki dan mempelajari hal-hal penting terkait tata pemerintahan atau pembentukan negara Indonesia merdeka.
BPUPKI juga bertujuan menunjukkan kesungguhan Jepang dalam memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Namun, posisi Jepang yang semakin terdesak dalam Perang Asia Timur Raya oleh pasukan Sekutu membuat mereka harus mempercepat proses tersebut.
Tugas BPUPKI berakhir pada tanggal 16 Juli 1945 setelah berhasil merancang Undang-Undang Dasar (UUD) Indonesia.
Namun, situasi semakin genting bagi Jepang setelah bom atom dijatuhkan oleh Sekutu di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945.
Sehari setelahnya, pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang mengumumkan pembentukan PPKI berdasarkan keputusan Jenderal Terauchi. PPKI dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan segera.
Tujuan dan Peran PPKI
Tujuan utama pembentukan PPKI oleh pemerintah Jepang adalah untuk menjamin bahwa kemerdekaan yang dijanjikan kepada Indonesia akan segera direalisasikan.
Selain itu, Jepang juga berharap bahwa bangsa Indonesia akan siap membantu Jepang dalam memenangkan Perang Asia Timur Raya yang semakin tidak menguntungkan bagi mereka.
Para anggota PPKI diizinkan melakukan kegiatan mereka, namun dengan beberapa ketentuan, termasuk kewajiban bangsa Indonesia untuk mendukung penuh perjuangan Jepang.
Sebanyak 21 anggota PPKI telah terpilih dengan Soekarno sebagai ketua, Moh Hatta sebagai wakil ketua, dan Ahmad Subardjo sebagai penasihat.
Pemilihan anggota dilakukan langsung oleh Jenderal Terauchi. Pada 9 Agustus 1945, ketika Nagasaki dibom, Jenderal Terauchi memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Vietnam untuk menyampaikan bahwa Jepang telah memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Wilayah kemerdekaan Indonesia akan mencakup seluruh bekas Hindia Belanda, namun akan diberikan secara bertahap sesuai kondisi setempat.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Setelah kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Radjiman berusaha meyakinkan golongan muda bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan bahwa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaannya tanpa campur tangan PPKI.
Pada akhirnya, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 tanpa campur tangan pihak Jepang.
Tugas PPKI Setelah Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan, PPKI tetap menjalankan tugasnya dengan mengesahkan UUD 1945, mengangkat Soekarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia, mengesahkan Pancasila, dan membagi Indonesia ke dalam delapan provinsi.
Dengan pembentukan PPKI, pemerintah Jepang berharap dapat menunjukkan kesungguhan mereka dalam memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, sekaligus mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dalam perjuangan mereka di Perang Asia Timur Raya.
Meski akhirnya proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Soekarno-Hatta tanpa campur tangan Jepang, PPKI tetap memainkan peran penting dalam meresmikan struktur pemerintahan Indonesia yang baru merdeka.