KITA HEBAT – Apakah sobat sedang mencari jawaban dari soal mengapa manusia disebut makhluk sosial ? Namun sebelum kita menjawab soal mengapa manusia disebut makhluk sosial, mari kita simak terlebih dulu apap itu makhluk sosial.
Dengan begitu sobat tidak akan kesulitan lagi menjawab soal mengapa manusia disebut makhluk sosial.
Makhluk sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan manusia sebagai individu yang hidup dan berinteraksi dalam kelompok atau masyarakat.
Manusia memiliki sifat alami untuk berhubungan dengan orang lain dan membentuk komunitas, jadi manusia disebut sebagai makhluk sosial karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian.
Kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesama manusia atau makhluk lain merupakan salah satu cara manusia mempertahankan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun emosional.
Interaksi sosial ini membentuk hubungan yang erat antara individu dengan individu lainnya, serta antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan komunikasi dan kontak sosial untuk dapat bertahan hidup. Ketergantungan ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat sepenuhnya mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
Misalnya, manusia memerlukan hubungan dengan keluarga, teman, maupun komunitas di sekitarnya untuk dapat bertahan dan berkembang.
Tanpa adanya hubungan sosial ini, manusia akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya, baik secara material maupun non-material.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial bisa terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada siapa yang terlibat dan situasinya.
Berikut adalah beberapa bentuk interaksi sosial yang umum terjadi dalam masyarakat:
1. Interaksi Antar Individu
Interaksi antar individu terjadi ketika dua orang atau lebih saling berhubungan secara langsung. Contohnya adalah hubungan antara seorang dokter dengan pasiennya saat konsultasi, atau transaksi jual beli antara pembeli dan penjual.
Hubungan ini bisa juga muncul dalam bentuk komunikasi sederhana, seperti berjabat tangan atau berbicara dengan teman.
2. Interaksi Antar Individu dan Kelompok
Selain interaksi antar individu, interaksi juga dapat terjadi antara seorang individu dengan kelompok. Contoh dari interaksi ini adalah seorang sales promotion girl (SPG) yang memperkenalkan produk kepada calon konsumen, atau seorang guru yang mengajar di depan murid-muridnya.
Dalam konteks agama, seorang ustad yang memberikan khutbah di hadapan jamaah juga merupakan contoh interaksi antara individu dengan kelompok.
3. Interaksi Antar Kelompok
Interaksi antar kelompok terjadi ketika dua atau lebih kelompok berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh interaksi antar kelompok adalah kerjasama antara TNI dan POLRI dalam menangani bencana alam, atau kolaborasi antar LSM dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Interaksi ini menunjukkan pentingnya kerja sama dan sinergi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.
Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Agar interaksi sosial dapat terjadi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, harus ada komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat.
Komunikasi ini bisa berupa verbal, seperti percakapan, atau non-verbal, seperti isyarat atau simbol. Kedua, diperlukan adanya kontak sosial, baik langsung maupun tidak langsung.
Kontak sosial ini dapat berupa tatap muka atau melalui media, seperti telepon atau pesan singkat.