Apa itu Makna Denotatif dan Konotatif ?

Avatar
Apa itu Makna Denotatif dan Konotatif ?
Apa itu Makna Denotatif dan Konotatif ?

KITA HEBAT – Apa yang dimaksud dengan makna denotatif dan Konotatif ?

Dalam pelajaran Ilmu bahasa kamu harus mempelajari makna denotatif dan Konotatif.

Jika kamu belum memahami makna denotatif dan Konotatif, disini Kita Hebat akan memberikan informasi dari makna tersebut.

Istilah konotasi dan denotasi adalah kata yang sering ditemui dan familiar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Kemungkinan kamu masih merasa bingung mengenai pengertian konotasi dan denotasi.

Nah bagi kamu yang masih bingung simak ulasan berikut ini ya.

Makna Denotatif dan Konotatif

Denotasi

Denotasi merupakan suatu makna dari kata atau kelompok kata yang berasal dari penunjukan langsung terhadap sesuatu di luar bahasa atau disandarkan pada suatu konvensi tertentu yang bersifat obyektif.

Secara sederhana, denotasi dapat diartikan sebagai pemahaman yang terkandung dalam suatu kata secara obyektif dan dikenal sebagai makna konseptual, atau makna denotatif, yang merujuk pada apa yang umumnya dipahami oleh akal sehat.

Ciri-ciri Denotasi

  • Makna yang bersifat wajar, eksplisit, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
  • Makna yang didasarkan pada hasil observasi.
  • Makna yang merujuk pada makna atau referensi dasarnya.

Contoh Kalimat Denotasi

  • Paman sedang bekerja keras memotong tulang sapi yang baru disembelih.
  • Tulang rusuk adalah bagian organ manusia yang berfungsi untuk melindungi organ vital di dalam rongga dada.
  • Bayi itu senang menggigit jari.
  • Ayah berencana untuk beternak sapi perah.
  • Sawah itu tak sengaja terbakar ketika anak-anak bermain dengan api.
  • Tidak sengaja terkena bola, kaca di rumahku pecah berkeping-keping.
  • Tanaman padi di sawah Bapak masih berwarna hijau.
  • Semut mendaki ke atas daun untuk mengambil makanan yang ada di atasnya.
  • Yanti sedang mengumpulkan daun-daun yang gugur.
  • Tangan kiri Bobi mengalami cedera.Reza menjual kambing hitam yang dimiliki oleh ayahnya.
  • Beras yang dibeli Ibu banyak mengandung kutu.
  • Bima memiliki tangan yang panjang, karena ukuran tangannya lebih besar dibandingkan manusia pada umumnya.

Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa denotasi merujuk pada kelompok kata yang memiliki makna yang wajar, sesuai dengan keadaan sebenarnya, dan sesuai dengan arti yang sebenarnya.

Makna Konotatif

Berdasarkan perbedaan dengan makna denotasi, makna konotasi merujuk pada suatu kata yang membawa makna tambahan di dalamnya.

Lebih lanjut, konotasi juga dapat diartikan sebagai makna yang disertakan dalam makna denotatif suatu kata.

Aspek emosi dan asosiasi erat kaitannya dengan makna konotasi.

Ciri – Ciri Makna Konotatif

  • Makna konotatif bersifat subjektif karena dapat bervariasi antar individu atau kelompok. Hal ini tergantung pada pengalaman, budaya, atau konteks personal setiap orang.
  • Kata atau ekspresi dengan makna konotatif seringkali membawa nuansa emosional atau perasaan tambahan. Makna ini dapat menciptakan asosiasi atau reaksi emosional tertentu pada pendengar atau pembaca.
  • Kata-kata dengan makna konotatif dapat memicu asosiasi atau imajinasi tambahan di luar makna harfiahnya. Ini dapat menciptakan gambaran atau konsep tambahan yang terkait dengan kata tersebut.
  • Makna konotatif sering kali terkait erat dengan budaya atau konteks tertentu. Artinya, makna tambahan tersebut dapat dipahami dengan lebih baik jika kita memahami latar belakang budaya atau konteks tempat kata tersebut digunakan.
  • Makna konotatif berbeda dari makna denotatif, yang merupakan makna harfiah atau standar dari suatu kata. Makna konotatif menambahkan dimensi ekstra dan dapat menciptakan variasi interpretasi.

Contoh Kalimat Konotatif

  • Jhon merupakan keturunan dari keluarga berdarah biru (berdarah biru = bangsawan).
    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Mieke berasal dari keluarga dengan garis keturunan raja atau bangsawan.
  • Para penjual makanan di dalam sekolah sudah gulung tikar (gulung tikar = bangkrut).
    Penjual makanan di sekolah terpaksa tutup karena mengalami kebangkrutan.
  • Siti hidup sebatang kara di Sumatra (sebatang kara = seorang diri).
    Siti menjalani kehidupan seorang diri tanpa keluarga di Pulau Sumatra.
  • “Salah satu ciri-ciri kalimat konotatif adalah makna tidak sebenarnya.”

Semoga ulasan tentang makna denotatif dan konotatif diatas bermanfaat bagi sahabat semua.

Terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *