Jelaskan Pengertian Mahabbah dan Tata Cara Mahabbah yang Benar

Avatar
Jelaskan Pengertian Mahabbah dan Tata Cara Mahabbah yang Benar
Gambar Ilustrasi Jelaskan Pengertian Mahabbah

MEJA PINTAR – Tolong jelaskan pengertian mahabbah ! Mungkin kamu pernah mendengar kata mahabah, entah dari orang terdekat atau dari media sosial.

Sebenarnya apa sih pengertian mahabbah ? Jika kita amati kata mahabbah identik dengan cinta atau kasih sayang.

Agar kamu tidak salah mengartikan, simak jawaban dari soal jelaskan pengertian mahabbah berikut ini.

Pengertian mahabbah tidak hanya sekadar cinta, namun lebih pada perasaan mendalam dan istimewa terhadap sesuatu, khususnya kepada Allah.

Istilah ini berasal dari kata-kata ahabba, yuhibbu, dan mahabbatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam.

Dalam pencarian mahabbah atau cinta murni ini, umat Islam dijanjikan keistimewaan dan keberkahan dari Allah SWT.

Pengertian Mahabbah Secara Mendalam

Mahabbah, pada dasarnya, mencerminkan perasaan rindu dan kebahagiaan yang istimewa terhadap objek cintanya.

Bagi umat Islam, mencintai Allah dengan mahabbah berarti mencurahkan kasih sayang yang mendalam dan patuh sepenuhnya kepada-Nya.

Jika seseorang berhasil mencapai mahabbah ini, ia akan dimuliakan oleh Allah SWT, sebagai bentuk balasan atas kesetiaan dan kecintaannya.

Dalam konteks tasawuf, mahabbah tidak hanya sekadar cinta, melainkan juga mencakup konsep al-waduud, yang berarti kasih yang sangat mendalam dan penyayang.

Mahabbah memotivasi seseorang untuk memberikan yang terbaik dan mengarahkan fokusnya sepenuhnya kepada objek cintanya, yakni Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, mahabbah mendorong seseorang untuk mengosongkan hatinya dari segala hal yang bersifat duniawi, sehingga hatinya hanya diisi oleh kehadiran Allah.

Jamil Shaliba, dalam kitab Mu’jam Al-Falsafi, menjelaskan bahwa mahabbah memiliki makna yang berlawanan dengan al-baghd, yang artinya benci.

Dengan kata lain, mahabbah tidak hanya mencakup cinta kepada Allah, tetapi juga mencakup penolakan terhadap segala sikap yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

Mencapai mahabbah kepada Allah bukanlah tujuan yang ringan, namun bagi mereka yang berhasil, akan mendapatkan keberkahan, kedamaian, dan kebahagiaan hakiki.

Mahabbah adalah panggilan untuk mencintai Allah dengan sepenuh hati, memancarkan kasih sayang kepada sesama, dan hidup dalam kepatuhan terhadap petunjuk-Nya.

Tata Cara Mahabbah yang Benar Menurut Islam

Dalam perjalanan spiritual menuju cinta mendalam kepada Allah, seorang Muslim dapat mengambil beberapa langkah yang diuraikan dalam jurnal berjudul “Al-Mahabbah dalam Pandangan Sufi” karya Rahmi Damis.

Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Taubat

Dalam perspektif sufi, dosa dianggap sebagai penghalang utama yang perlu diatasi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, langkah pertama yang dianjurkan adalah taubat.

Taubat tidak hanya terbatas pada pemulihan dari pelanggaran ajaran agama, tetapi juga mencakup taubat karena kelalaian dalam mengingat Tuhan.

Pemahaman ini sejalan dengan konsep Zunun al-Misri yang membagi taubat menjadi dua, yakni taubat orang awam dan taubat khawas.

2. Waraโ€™

Waraโ€™ bermakna menahan dan memegang. Seorang Muslim diajak untuk menahan diri agar tidak terjerumus dalam penyimpangan dan tetap memegang teguh ajaran agama.

Kaum sufi menafsirkan waraโ€™ sebagai upaya meninggalkan segala yang bersifat syubhat (samar), baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Dengan menjalankan waraโ€™, seseorang dapat terhindar dari berbagai dosa yang menghampiri.

3. Zuhud

Zuhud, secara etimologi, berarti berpaling dan meninggalkan. Artinya, seorang Muslim diharapkan untuk berpaling dari segala sesuatu yang dapat menghalangi kesadaran akan Tuhan, terutama yang berhubungan dengan dunia dan kemewahannya.

Dengan mengamalkan zuhud, individu dapat fokus pada pencarian cinta kepada Allah tanpa terhalang oleh kecintaan pada hal-hal duniawi.

4. Sabar

Sabar bermakna menahan dan meninggikan. Umat Islam dianjurkan untuk menahan diri dari segala hal yang bertentangan dengan ajaran agama, sehingga kontrol diri semakin meningkat.

Kesabaran menjadi kunci untuk mempertahankan diri dari godaan dan maksiat, memastikan bahwa individu tetap berada dalam koridor kepatuhan kepada Allah.

Melalui langkah-langkah ini, seorang Muslim dapat mengarahkan dirinya menuju mahabbah, cinta mendalam kepada Allah.

Proses ini bukan hanya tentang membersihkan diri dari dosa, tetapi juga melibatkan pengendalian diri, pemutusan hubungan dengan yang bersifat duniawi, dan ketekunan dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dengan mencari mahabbah, umat Islam menjalani perjalanan spiritual yang mendalam, menuju keberkahan dan kehadiran Allah yang penuh kasih sayang.

Itulah ulasan tentang soal jelaskan pengertian mahabbah, semoga bermanfaat.