Bahasa Karangan Nonfiksi Bersifat Apa ? Kenali Sifat dan Ciri-Ciri Karangan Nonfiksi

Avatar
Bahasa Karangan Nonfiksi Bersifat
Gambar Ilustrasi Bahasa Karangan Nonfiksi Bersifat

MEJA PINTAR – Membahas soal bahasa karangan nonfiksi bersifat apa ? Dalam ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia, teks nonfiksi menjadi pilar utama sebagai medium untuk menyampaikan kisah nyata dengan memanfaatkan fakta dan informasi yang benar.

Karangan nonfiksi adalah karangan yang didasarkan pada fakta, kejadian nyata, dan informasi yang dapat diverifikasi.

Berbeda dengan karangan fiksi yang cenderung bersifat imajinatif, seperti dongeng, cerpen, atau novel, teks nonfiksi mengemukakan suatu pandangan objektif dan berlandaskan kebenaran.

Nah kali ini Meja Pintar akan memberikan jawaban dari soal bahasa karangan nonfiksi bersifat apa.

Sifat Teks Bahasa Karangan Nonfiksi

Berdasarkan dari berbagai sumber yang Meja Pintar kumpulkan, berikut adalah sifat dari teks bahasa karangan :

1. Berdasarkan Riset

Teks nonfiksi memiliki sifat yang mendasarkan diri pada riset. Ini berarti informasi yang disajikan didapatkan dari sumber-sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Riset dapat dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara dengan para ahli di bidang terkait.

2. Menggunakan Gaya Bahasa Denotatif

Berdasar gaya bahasa teks nonfiksi menggunakan bahasa denotatif. Dengan menggunakan gaya ini, teks menjadi lebih lugas dan tidak menggunakan ungkapan yang berlebihan.

Hal ini bertujuan agar pembaca lebih mudah memahami informasi yang disampaikan, sejalan dengan sifat informatif teks nonfiksi.

3. Informatif

Salah satu sifat utama teks nonfiksi adalah informatif. Teks ini menyajikan fakta-fakta yang berguna bagi pembaca untuk memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai suatu topik atau kejadian tertentu.

4. Disusun Berdasarkan Data dan Peristiwa Nyata

Teks nonfiksi disusun berdasarkan data dan peristiwa yang benar-benar terjadi. Ini membedakannya dengan teks fiksi, yang dapat dibangun atas dasar imajinasi pengarang.

Sehingga, keberadaan data yang jelas menjadi kunci dalam pembuatan teks nonfiksi.

5. Ditulis secara Runtut

Teks nonfiksi ditulis secara runtut dan terstruktur. Mulai dari pendahuluan, isi, hingga kesimpulan, teks ini mengikuti susunan yang jelas.

Struktur ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan.

Pengertian & Jenis Teks Nonfiksi

Teks nonfiksi adalah tulisan yang mengandung informasi berdasarkan kenyataan atau fakta. Bersumber dari peristiwa yang sesungguhnya, teks nonfiksi dapat ditemukan dalam berbagai bentuk tulisan seperti surat kabar, jurnal ilmiah, biografi, atau karya sastra.

Berikut penjelasannya :

1. Artikel

Artikel merupakan tulisan nonfiksi yang berisi fakta, fenomena, atau data ilmiah. Artikel umumnya ditemui dalam majalah, koran, dan media cetak lainnya.

2. Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah merupakan tulisan khusus yang memuat artikel di bidang ilmu tertentu, ditulis oleh ahli yang berkompeten dan diterbitkan oleh instansi terkait.

3. Biografi

Biografi adalah kisah atau deskripsi tentang kehidupan seseorang, menyoroti berbagai peristiwa dan suasana yang dijalani oleh tokoh tersebut.

4. Berita

Berita adalah tulisan informatif yang memuat laporan, pemberitahuan, dan pengumuman terkait kejadian atau peristiwa yang aktual, biasanya disampaikan melalui media massa.

Ciri – Ciri Bahasa Karangan Nonfiksi

Bahasa karangan nonfiksi memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari karangan fiksi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri bahasa karangan nonfiksi:

  • Informatif : Bahasa nonfiksi bertujuan untuk menyampaikan informasi yang akurat dan faktual. Penulis berfokus pada memberikan data, fakta, dan argumen yang mendukung topik yang dibahas.
  • Objektif : Karangan nonfiksi cenderung bersifat objektif, artinya penulis berusaha untuk tetap netral dan tidak terpengaruh oleh emosi atau opini pribadi. Tujuannya adalah memberikan informasi tanpa memberikan penilaian atau pandangan subjektif.
  • Gaya Tulisan Formal : Bahasa karangan nonfiksi umumnya bersifat formal. Penulis menggunakan struktur kalimat yang baik dan mematuhi aturan tata bahasa. Gaya tulisan yang formal membantu menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat.
  • Rasio dan Analisis : Karangan nonfiksi seringkali mencakup rasio dan analisis mendalam terhadap topik yang dibahas. Penulis menguraikan konsep, mengidentifikasi pola, dan memberikan interpretasi terhadap informasi yang disajikan.
  • Referensi dan Sumber : Bahasa nonfiksi sering kali didukung oleh referensi dan sumber yang valid. Penulis menyertakan kutipan, statistik, atau hasil penelitian untuk mendukung klaim atau argumen yang dia sampaikan.
  • Struktur yang Teratur : Karangan nonfiksi biasanya memiliki struktur yang teratur, seperti pengantar, pengembangan, dan kesimpulan. Struktur ini membantu pembaca untuk mengikuti alur berpikir penulis dengan baik.
  • Tujuan Komunikatif : Penulis karangan nonfiksi memiliki tujuan komunikatif yang jelas, yaitu menyampaikan informasi atau mempengaruhi pemahaman pembaca tentang suatu topik tertentu.
  • Gaya Penulisan Jelas dan Efektif : Bahasa yang digunakan cenderung jelas dan mudah dipahami. Penulis berusaha untuk menyampaikan ide dan informasi secara efektif tanpa mengggunakan bahasa yang rumit atau ambigu.
  • Penggunaan Istilah Khusus : Tergantung pada topik yang dibahas, karangan nonfiksi mungkin menggunakan istilah khusus atau terminologi teknis yang relevan dengan bidang tertentu.
  • Penggunaan Eksposisi dan Argumentasi : Penulis karangan nonfiksi dapat menggunakan gaya eksposisi untuk menjelaskan fakta dan konsep, serta argumentasi untuk meyakinkan pembaca tentang suatu pandangan atau klaim tertentu.

Bagaimana, apakah kamu sudah tau bahasa karangan nonfiksi bersifat apa ? Semoga bermanfaat ya.