Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Anak Yatim, Gunakan Sikap Ini dan Dapatkan Keutamaannya

Avatar
Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Anak Yatim
Gambar Ilustrasi Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Anak Yatim

KITA HEBAT – Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap anak yatim ? Tentu sering kita jumpai di sekitar kita anak yatim dan kekurangan dalam hal finansial.

Melihat hal tersebut bagaimana seharusnya sikap kita terhadap anak yatim ? Meskipun anak tersebut tidak merasa kekurangan agama islam telah memberikan pedoman tentang bagaimana kita harus bersikap terhadapat anak yatim.

Anak yatim adalah sosok yang harus kita perlakukan dengan penuh kelembutan, kasih sayang, serta perhatian yang mendalam.

Sikap kita terhadap anak yatim seharusnya mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran agama yang menekankan pentingnya melindungi dan merawat mereka.

Dalam Islam, merawat dan mendidik anak yatim merupakan kewajiban yang sangat ditekankan, di mana kita dianjurkan untuk membantu mereka dengan menyisihkan sebagian harta, memberikan pendidikan yang layak, serta memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan dukungan.

Pengertian dan Kewajiban Merawat Anak Yatim dalam Islam

Secara bahasa, kata “yatim” berasal dari bahasa Arab yang bermakna sedih atau sendiri. Dalam konteks syara’, anak yatim adalah anak yang kehilangan ayahnya sebelum ia mencapai usia baligh.

Batasan ini menunjukkan bahwa seorang anak dianggap yatim selama ia belum mencapai usia dewasa. Ketika seorang anak telah baligh dan mampu mandiri, status yatimnya pun berakhir.

Islam secara jelas mengajarkan bahwa merawat anak yatim adalah salah satu amal mulia yang sangat dianjurkan.

Beberapa ayat dalam Al-Qurโ€™an menegaskan pentingnya sikap baik terhadap anak yatim. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:220), disebutkan bahwa memperbaiki keadaan anak yatim adalah tindakan yang baik.

Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan anak yatim bukan hanya sebatas empati, tetapi juga merupakan tindakan nyata yang harus dilakukan oleh setiap Muslim.

Selain itu, Surah Ad-Duha (93:9) mengingatkan kita agar tidak berbuat sewenang-wenang terhadap anak yatim.

Ayat ini mengajarkan bahwa anak yatim harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat dan tidak boleh diabaikan atau diperlakukan dengan buruk.

Sikap ini sejalan dengan ajaran Islam yang menempatkan anak yatim sebagai kelompok yang perlu mendapat perlindungan dan perhatian khusus.

Dalam Surah Al-Insan (76:8), Allah SWT memuji mereka yang memberikan makanan kepada anak yatim, menunjukkan betapa pentingnya tindakan berbagi dan peduli terhadap mereka.

Memberikan makanan kepada anak yatim tidak hanya berarti memberi makan secara fisik, tetapi juga mencakup memberikan perhatian dan cinta yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan baik.

Keutamaan Merawat Anak Yatim Menurut Islam

Merawat anak yatim memiliki banyak keutamaan yang diakui dalam Islam. Pertama, mereka yang merawat anak yatim akan berada bersama Nabi Muhammad SAW di surga. Hal ini menunjukkan betapa tingginya derajat orang yang peduli terhadap anak yatim di sisi Allah SWT.

Kedua, merawat anak yatim dapat melunakkan hati manusia, membuat kita lebih empati dan peduli terhadap sesama.

Selain itu, dengan merawat anak yatim, kebutuhan hidup kita juga dapat terpenuhi. Allah SWT menjanjikan perlindungan dan keberkahan bagi mereka yang ikhlas membantu anak yatim.

Lebih jauh lagi, merawat anak yatim dapat mempertebal iman dan taqwa, menyucikan jiwa, serta memperbaiki urusan dunia dan akhirat kita.

Tidak hanya itu, merawat anak yatim juga mendatangkan pahala yang setara dengan pahala jihad. Ini menegaskan betapa besar balasan bagi mereka yang dengan tulus merawat dan mendidik anak yatim.

Keberkahan yang didapatkan tidak hanya dirasakan oleh individu yang merawat, tetapi juga membawa keberkahan bagi rumah tangganya.

Setelah membaca ulasan diatas tentu kamu sudah tau bagaimana seharusnya sikap kita terhadap anak yatim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *