KITA HEBAT – Bagaimana perwujudan nilai-nilai pancasila dalam bidang pertahanan keamanan di lingkungan masyarakat ?
Untuk menciptakan kesejahteraan bersama, nilai-nilai pancasila harus dijalankan disemua kalangan masyarakat.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan di lingkungan masyarakat dapat dilihat melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, salah satunya adalah pelaksanaan Sistem Keamanan Lingkungan atau Siskamling.
Siskamling merupakan bentuk nyata dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam semangat gotong royong, musyawarah, dan kebersamaan yang menjadi dasar utama sistem ini.
Melalui Siskamling, masyarakat secara bersama-sama menjaga keamanan lingkungan demi menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi semua.
Apa Itu Siskamling?
Siskamling, atau Sistem Keamanan Lingkungan, adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh masyarakat dengan dasar musyawarah dan mufakat. Sistem ini bertujuan untuk menjaga keamanan lingkungan secara mandiri dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila seperti kekeluargaan, gotong royong, dan tanggung jawab bersama.
Siskamling mencerminkan perwujudan nyata dari semangat gotong royong di mana setiap warga berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
Dalam pelaksanaannya, Siskamling dijalankan melalui kegiatan ronda, yang sering disebut juga sebagai kemit di beberapa daerah.
Ronda ini dilakukan secara terjadwal dan bergilir oleh warga, sehingga semua lapisan masyarakat turut ambil bagian dalam menjaga keamanan. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan kebersamaan, sangat terlihat.
Kegiatan ronda juga menunjukkan bahwa masyarakat memiliki inisiatif dan rasa tanggung jawab untuk menciptakan keamanan di lingkungannya sendiri, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada aparat keamanan formal.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Siskamling
- Gotong Royong
Salah satu nilai utama Pancasila yang tercermin dalam Siskamling adalah gotong royong. Warga masyarakat bersama-sama menjaga keamanan lingkungan mereka tanpa pamrih. Hal ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar. - Musyawarah untuk Mufakat
Segala hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan Siskamling, seperti jadwal ronda, pembagian tugas, dan aturan pelaksanaan, ditentukan melalui musyawarah. Musyawarah ini dilakukan untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama, yang juga menjadi salah satu perwujudan nilai Pancasila. Setiap warga memiliki hak untuk memberikan pendapat dan saran demi terciptanya sistem yang adil dan efektif. - Swadaya dan Swakarsa
Siskamling adalah sistem yang bersifat swakarsa, yang berarti dibentuk dan dijalankan oleh masyarakat secara mandiri. Tanpa adanya paksaan dari pihak luar, masyarakat berinisiatif untuk menjaga keamanan lingkungannya. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya menciptakan rasa aman dan damai bagi seluruh warga, yang pada dasarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila, khususnya tanggung jawab sosial.
Manfaat Siskamling dalam Masyarakat
Implementasi Siskamling tidak hanya bermanfaat bagi keamanan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga. Kegiatan ronda dan gotong royong dalam Siskamling menjadi sarana untuk membangun kebersamaan dan kekompakan.
Warga yang sebelumnya jarang berinteraksi dapat saling mengenal lebih dekat, sehingga memperkuat rasa persatuan. Selain itu, dengan adanya Siskamling, potensi gangguan keamanan seperti pencurian, perusakan, dan tindak kriminal lainnya dapat diminimalisir.
Melalui Siskamling, masyarakat juga belajar untuk mandiri dalam mengatasi permasalahan keamanan yang ada di sekitar mereka. Ketergantungan terhadap aparat keamanan formal menjadi berkurang, dan masyarakat mampu menangani persoalan secara lebih cepat dan efisien.
Ini tentunya sesuai dengan semangat Pancasila yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Permasalahan dalam Pelaksanaan Siskamling
Meskipun Siskamling merupakan wujud dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, pelaksanaannya tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya partisipasi dari sebagian warga. Beberapa warga mungkin merasa tidak memiliki waktu atau kepentingan untuk ikut serta dalam kegiatan ronda, yang dapat menghambat efektivitas Siskamling.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran yang lebih luas mengenai pentingnya partisipasi aktif dari seluruh warga dalam menjaga keamanan lingkungan.
Selain itu, perubahan pola hidup masyarakat yang semakin sibuk juga menjadi tantangan tersendiri. Di era modern ini, banyak warga yang bekerja hingga larut malam atau memiliki kegiatan di luar rumah sehingga sulit untuk mengikuti jadwal ronda secara rutin.
Namun, dengan adanya semangat gotong royong dan musyawarah, tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan baik.
Selain sisklamping perwujudan nilai-nilai pancasila dalam bidang pertahanan keamanan di lingkungan masyarakat juga tercermin pada masyarakat yang menjadi sukarelawan bencana.