KITA HEBAT โ Salah satu konsep kepemimpinan yang masih diterapkan dalam ilmu pendidikan adalah pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantara.
Soal pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantara juga sering keluar dalam pertanyaan ulangan harian ataupun semester.
Maka dari itu, anda harus memahami betul jawaban dan isi yang terkandung dalam pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia yang diakui, tidak hanya dikenal karena peranannya dalam dunia pendidikan tetapi juga karena filosofi kepemimpinannya yang menginspirasi.
“Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” adalah mantra kepemimpinan yang mencerminkan nilai-nilai penting.
Pola Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara
Berikut adalah pengertian dari Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani :
Ing Ngarsa Sung Tulada
Ing ngarsa sung tulada Sebagai seorang pemimpin, terkadang kita perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan.
Ini sangat penting, terutama jika pasukan kita terdiri dari orang-orang yang kurang berpengalaman.
Cara paling efektif untuk memimpin pasukan adalah dengan menjadi teladan, dan cara termudah untuk menjadi teladan adalah dengan mengamalkan apa yang kita sampaikan.
Ing Madya Mangun Karsa
Ing madya mangun karsa memiliki arti kemauan, kehendak, atau niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering disalahartikan sebagai prakasa atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan prakarsa.
Terkadang, sebagai seorang pemimpin, kita perlu berada di tengah-tengah membangun pasukan dan berjuang bersama anak buah.
Biasanya, situasi ini muncul ketika anak buah Anda belum sepenuhnya memahami tugas dan tanggung jawab mereka, dan mereka sedang menghadapi pekerjaan yang sulit.
Anda perlu memberi mereka kepercayaan untuk melaksanakan tugas mereka sendiri, sambil membangun semangat mereka agar tetap berkobar.
Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi motivator yang memupuk semangat.
Tut Wuri Handayani
Tut wuri handayani, ketika pasukan Anda sudah mampu melaksanakan tugas mereka, tugas Anda menjadi lebih mudah.
Saat itu, Anda perlu mundur sejenak dan berdiri di belakang, memberikan dorongan dan bimbingan. Biarkan mereka menjalankan tugas mereka, sementara tugas Anda adalah mengamati hasil pekerjaan mereka.
Contoh Penerapan Sehari-Hari
Berikut adalah contoh penerapan nilai-nilai dalam kalimat tersebut:
Ing Ngarsa Sung Tulada: Saat berbicara dengan teman yang sedang mengalami masalah, kita dapat menggunakan kata-kata yang bijaksana dan penyemangat untuk memberikan dukungan.
Contoh: “Saya yakin kamu memiliki kekuatan untuk mengatasi ini. Bersikaplah sabar dan percayalah bahwa segala sesuatu akan membaik.”
Ing Madya Mangun Karsa: Dalam pekerjaan tim, kita dapat melakukan tindakan-tindakan yang membangun dan memberikan kontribusi positif untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh: “Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan proyek ini. Saya siap membantu dalam bagian yang perlu saya kontribusikan, agar kita dapat mencapai kesuksesan bersama.”
Tut Wuri Handayani: Ketika mengajari atau memberikan bimbingan kepada anak-anak atau rekan kerja yang masih belajar, kita dapat memberikan arahan dengan lembut dan penuh kesabaran.
Contoh: “Coba lakukan langkah ini dengan lebih perlahan, dan jika ada kesalahan, tidak masalah. Kita bisa belajar dari kesalahan dan mencoba lagi.”
Itulah ulasan tentang Pola kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, semoga bermanfaat.