KITA HEBAT – Pidato persuasif bertujuan untuk ? Sahabat pasti sudah sering mendengarkan berbagai pidato diberbagai tempat.
Mungkin disekolah, dikantor ataupun di Mall, pidato tersebut memiliki tujuan yang berbeda dan pidato sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah pidato persuasif.
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak audiens melakukan suatu tindakan tertentu.
Pidato ini mengandung pesan yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung oleh seorang pembicara dengan tujuan untuk mempengaruhi pemikiran, sikap, atau tindakan audiens.
Pada umumnya, pidato persuasif digunakan untuk menyampaikan ide, isu, atau gagasan tertentu agar audiens terdorong untuk mendukung atau melakukan sesuatu sesuai harapan pembicara.
Tujuan Pidato Persuasif
Setelah memahami pengertian pidato persuasif, penting juga untuk mengetahui tujuan utamanya. Berikut adalah tujuan utama dari pidato persuasif:
- Pembentukan Tanggapan
Membentuk tanggapan atau reaksi baru dari audiens terhadap ide atau gagasan yang disampaikan. - Penguatan Tanggapan
Menguatkan atau memperkokoh tanggapan yang sudah ada pada audiens, agar mereka semakin yakin terhadap ide atau gagasan yang disampaikan. - Pengubahan Tanggapan
Mengubah pandangan atau tanggapan audiens terhadap suatu isu atau konsep, sehingga audiens bersedia mendukung atau melakukan sesuatu yang baru.
Ciri-Ciri Pidato Persuasif
Agar pidato persuasif bisa dikenali dan efektif, ada beberapa ciri khusus yang perlu diperhatikan:
- Mengandung Ajakan atau Rekomendasi
Pidato ini memuat kalimat ajakan atau rekomendasi yang ditujukan kepada audiens untuk mendorong mereka melakukan tindakan tertentu. - Kalimat yang Mendorong
Kalimat dalam pidato persuasif bersifat mendorong atau memotivasi, dengan tujuan membangkitkan semangat audiens. - Bahasa yang Membangun
Gaya bahasa yang digunakan cenderung membangun dan memotivasi, sehingga audiens terdorong untuk menyetujui pesan yang disampaikan. - Penguatan Masalah atau Isu
Untuk memperkuat ajakan, pembicara juga sering kali membahas masalah yang akan dipecahkan oleh tindakan yang diajukan, sehingga audiens merasa bahwa tindakannya penting. - Membangkitkan Emosi Audiens
Pidato persuasif berusaha menyentuh emosi audiens agar mereka terlibat secara emosional dan terdorong untuk mengikuti ajakan yang disampaikan.
Metode Penyampaian Pidato Persuasif
Ada beberapa metode penyampaian yang bisa digunakan untuk menyampaikan pidato persuasif agar lebih meyakinkan audiens. Berikut adalah metode-metode tersebut:
- Metode Impromtu
Metode impromtu adalah cara penyampaian pidato yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan teks tertulis sebelumnya. Pembicara langsung menyesuaikan isi pidatonya dengan situasi di lapangan. Metode ini memerlukan kemampuan improvisasi yang baik. - Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan memungkinkan pembicara untuk tidak bergantung pada teks tertulis, namun tetap memiliki kerangka pidato yang sudah dipersiapkan. Kerangka ini membantu pembicara mengingat poin-poin penting yang ingin disampaikan. - Metode Membaca Naskah
Pada metode ini, pembicara membawa naskah tertulis yang dibaca selama berpidato. Cara ini cocok untuk pidato formal yang memerlukan ketepatan kata dan bahasa, seperti pidato kenegaraan atau pidato resmi di acara besar. - Metode Menghafal
Metode menghafal dilakukan dengan menghafal teks pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pembicara tidak membawa teks tertulis, sehingga terlihat lebih percaya diri di depan audiens.
Jenis – Jenis Pidato
Berikut adalah beberapa jenis-jenis pidato yang sering digunakan dalam berbagai acara atau kesempatan. Setiap jenis pidato memiliki tujuan, format, dan gaya penyampaian yang berbeda sesuai dengan konteksnya.
1. Pidato Informasi
Pidato informasi bertujuan untuk memberikan atau menyampaikan informasi kepada audiens mengenai suatu topik tertentu. Biasanya, pidato ini disampaikan dalam acara seminar, lokakarya, atau konferensi untuk menyampaikan data, pengetahuan, atau fakta-fakta penting.
2. Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk meyakinkan audiens agar mereka tertarik atau mendukung pendapat, ide, atau pandangan tertentu. Jenis pidato ini sering digunakan dalam kampanye politik, iklan, atau kegiatan yang memerlukan dukungan massa.
3. Pidato Argumentatif
Pidato argumentatif digunakan untuk mempertahankan sebuah argumen atau pendapat tertentu. Pidato ini sering digunakan dalam debat atau forum diskusi, di mana pembicara berusaha memberikan bukti dan alasan untuk mendukung pandangannya.
4. Pidato Ceremonial (Acara Khusus)
Pidato ceremonial biasanya disampaikan dalam acara-acara khusus, seperti pernikahan, ulang tahun, wisuda, atau peringatan hari besar. Pidato ini berisi ungkapan terima kasih, penghargaan, atau harapan yang disesuaikan dengan acara tersebut.
5. Pidato Motivasi
Pidato motivasi bertujuan untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada audiens agar mereka merasa lebih bersemangat dan optimis dalam mencapai tujuan mereka. Biasanya disampaikan oleh motivator, pelatih, atau pemimpin dalam organisasi.
6. Pidato Perpisahan
Pidato perpisahan digunakan saat seorang individu atau sekelompok orang akan meninggalkan suatu tempat atau organisasi, seperti pada acara kelulusan, pensiun, atau pindah tugas. Pidato ini berisi ucapan terima kasih, kesan, dan pesan untuk masa depan.
7. Pidato Pembukaan dan Penutupan
Pidato pembukaan digunakan untuk membuka suatu acara atau kegiatan, sering kali berisi sambutan dan harapan agar acara dapat berjalan lancar. Sedangkan pidato penutupan biasanya berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam acara tersebut.
8. Pidato Penyambutan
Pidato penyambutan diberikan kepada tamu atau pihak tertentu yang baru datang ke sebuah acara atau tempat. Pidato ini berisi ucapan selamat datang dan apresiasi atas kehadiran mereka.
9. Pidato Penghargaan
Pidato penghargaan bertujuan untuk memberikan apresiasi atau penghormatan kepada seseorang atau sekelompok orang atas prestasi atau kontribusi mereka. Biasanya disampaikan dalam acara penghargaan atau peringatan.
Strategi Membuat Pidato Persuasif yang Efektif
Untuk membuat pidato persuasif yang berhasil memengaruhi audiens, pembicara perlu menerapkan beberapa strategi berikut:
1. Pahami Audiens Anda
Sebelum berpidato, pahami terlebih dahulu siapa audiens yang akan mendengarkan. Mengetahui latar belakang dan kebutuhan audiens membantu pembicara menyusun pesan yang relevan dan tepat sasaran.
2. Gunakan Data dan Fakta
Pidato persuasif yang efektif sebaiknya didukung oleh data dan fakta yang kuat. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas pembicara di hadapan audiens.
3. Berkreasi dengan Bahasa
Gunakan bahasa yang kreatif namun tetap mudah dipahami agar audiens tertarik dan fokus pada isi pidato. Pilih kata-kata yang mampu membangkitkan emosi positif pada audiens.
4. Kuatkan dengan Cerita atau Contoh Nyata
Menyisipkan cerita atau contoh nyata dalam pidato dapat membantu audiens memahami dan merasakan isi pesan dengan lebih baik, sehingga mereka terdorong untuk mengikuti ajakan yang disampaikan.
5. Akhiri dengan Ajakan Tindakan yang Jelas
Pada akhir pidato, pastikan untuk memberikan ajakan tindakan yang jelas. Audiens harus tahu apa yang harus mereka lakukan setelah mendengarkan pidato, apakah mendukung suatu gerakan, melakukan tindakan tertentu, atau menyetujui suatu konsep.
Kesimpulan
Pidato persuasif merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi pendengar, mendorong mereka untuk bertindak sesuai ajakan atau gagasan yang disampaikan.
Jadi secara gampangnya pidato persuasif bertujuan untuk membujuk atau mengajak audiens melakukan suatu tindakan tertentu.
Dengan tujuan untuk membentuk, memperkuat, atau mengubah tanggapan audiens, pidato ini menggunakan bahasa yang membangun serta berbagai metode penyampaian yang dapat disesuaikan dengan situasi.
Pidato persuasif yang baik disusun dengan memperhatikan karakteristik khusus, seperti adanya ajakan, dorongan emosi, dan rekomendasi tindakan.
Jika Anda tertarik untuk menyampaikan pidato persuasif, pastikan untuk merancangnya dengan baik, memahami audiens, dan menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik.
Pidato persuasif yang disampaikan dengan strategi yang tepat akan lebih mudah diterima dan mampu mencapai tujuan yang diinginkan.