KITA HEBAT – Tahukah kamu apa perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern ?
Akhir-akhir ini banyak siswa yang mencari informasi dari soal jelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
Maka dari itu Kita Hebat akan memberikan jawaban lengkap dari soal jelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip biologi untuk mengembangkan atau menciptakan teknologi baru yang dapat memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan.
Dengan menggunakan organisme hidup, sel, atau komponen biologis lainnya, bioteknologi bertujuan untuk membuat produk atau proses yang bermanfaat.
Bioteknologi juga dapat diterapkan dalam pertanian, pangan, dan industri lainnya untuk meningkatkan hasil produksi atau menciptakan solusi berkelanjutan.
Kategori Bioteknologi
Bioteknologi dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.
Bioteknologi Tradisional
Bioteknologi tradisional atau konvensional adalah penerapan bioteknologi yang berdasarkan pada praktik turun temurun. Contoh-contohnya termasuk pembuatan yogurt dan tempe.
Yogurt adalah produk olahan susu yang dibuat melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tempe, di sisi lain, merupakan produk kedelai yang dihasilkan melalui fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus.
Bioteknologi Modern
Di samping itu, bioteknologi modern melibatkan proses baru yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah, seperti kultur jaringan dan kloning.
Kultur jaringan tanaman adalah metode pembiakan tanaman dengan menggunakan potongan sel atau jaringan dari tanaman induk.
Potongan ini kemudian ditanam dan dikembangkan menjadi tanaman anakan dalam media aseptik, seperti gel atau air.
Contoh eksplan yang digunakan melibatkan bagian tanaman seperti pucuk tunas, embrio, serbuk sari, dan kuncup bunga, karena jaringan sel pada bagian-bagian tersebut memiliki tingkat pembelahan sel yang tinggi dan menghasilkan hormon pengatur pertumbuhan seperti auksin dan sitokinin.
Kloning adalah proses untuk menciptakan individu yang identik secara genetik.
Prinsip kloning melibatkan penyalinan materi genetik DNA dari suatu individu dan menyisipkannya ke dalam embrio untuk menggantikan materi genetik embrio tersebut.
Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi Modern
Penggunaan Bioteknologi
Bioteknologi konvensional atau tradisional merupakan suatu bentuk bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk.
Sebaliknya, Bioteknologi modern adalah bentuk bioteknologi yang menciptakan jasa dan barang dengan menerapkan rekayasa genetika dalam bentuk DNA rekombinan.
Cara Bioteknologi
Bioteknologi konvensional biasanya belum didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah, melainkan mengikuti metode tradisional.
Di sisi lain, Bioteknologi modern telah memanfaatkan dasar-dasar ilmiah melalui penelitian yang mendalam untuk mengembangkannya.
Peralatan Bioteknologi
Bioteknologi tradisional cenderung menggunakan peralatan yang sederhana dan terjangkau secara ekonomis.
Sebaliknya, Bioteknologi modern umumnya melibatkan penggunaan peralatan yang lebih kompleks dan memiliki biaya yang lebih tinggi.
Contoh Bioteknologi
Sebagai contoh, pembuatan yogurt dan tempe merupakan bentuk bioteknologi tradisional.
Sedangkan bioteknologi modern menggunakan kultur jaringan dan kloning yang menciptakan pucuk tunas, embrio, serbuk sari, dan kuncup bunga.
Jenis Bioteknologi
Ada beberapa jenis bioteknologi yang berbeda, yang melibatkan pendekatan dan aplikasi yang beragam.
Berikut adalah beberapa jenis bioteknologi:
Bioteknologi Pertanian
Rekayasa Genetika Tanaman: Memanipulasi gen tanaman untuk meningkatkan hasil, ketahanan terhadap hama, atau kualitas nutrisi.
Kloning Tanaman: Membuat salinan identik tanaman yang diinginkan.
Bioteknologi Medis
Rekayasa Genetika Medis: Mengubah atau memanipulasi gen manusia untuk mengobati penyakit genetik atau meningkatkan kesehatan.
Produksi Obat dengan Menggunakan Mikroorganisme: Menggunakan bakteri atau sel-sel lainnya untuk memproduksi obat-obatan.
Bioteknologi Lingkungan
Bioremediasi: Menggunakan organisme hidup untuk membersihkan polutan atau limbah dari lingkungan.
Biosensor: Menggunakan organisme hidup atau produk biologis untuk mendeteksi pencemaran atau zat kimia tertentu dalam lingkungan.
Bioteknologi Pangan
Rekayasa Genetika Pangan: Menggunakan manipulasi genetika untuk meningkatkan kualitas atau sifat tertentu pada makanan.
Fermentasi: Proses menggunakan mikroorganisme untuk menghasilkan atau memodifikasi makanan.
Bioteknologi Industri
Produksi Bahan Bakar Biologis: Menggunakan mikroorganisme untuk menghasilkan bahan bakar terbarukan.
Produksi Enzim: Menghasilkan enzim menggunakan mikroorganisme untuk digunakan dalam industri atau proses lainnya.
Bioteknologi Kloning dan Rekayasa Genetika
Kloning Hewan: Membuat salinan identik hewan yang diinginkan.
Rekayasa Genetika Hewan: Memanipulasi gen hewan untuk mendapatkan sifat tertentu.
Setiap jenis bioteknologi memiliki dampak dan aplikasi khususnya, dan terus berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semoga perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern diatas dapat menjawab semua pertanyaan sahabat.
Terimakasih.