Jelaskan Perbedaan Antara Sistem Injeksi Motor Bensin dan Injeksi Motor Diesel

Avatar
Jelaskan Perbedaan Antara Sistem Injeksi Motor Bensin dan Injeksi Motor Diesel
jelaskan perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan injeksi motor diesel

KITA HEBAT – Tolong jelaskan perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan injeksi motor diesel.

Jangan bingung ketika mendapat pertanyaan jelaskan perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan injeksi motor diesel.

Mari kita bahas bersama jawaban dari soal jelaskan perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan injeksi motor diesel.

Sebagai penggemar otomotif, memahami perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan motor diesel dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana mesin bekerja dan mengapa kita membuat pilihan tertentu dalam kendaraan kita.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan kunci antara keduanya, memastikan bahwa Anda memiliki pengetahuan yang solid sebelum mengambil keputusan terkait kendaraan Anda.

Perbedaan Antara Sistem Injeksi Motor Bensin dan Injeksi Motor Diesel

1. Jenis Bahan Bakar

Motor Bensin: Menggunakan bensin, yang dikenal dengan sifat mudah menguap dan kecenderungan untuk terbakar pada tekanan rendah.

Motor Diesel: Beroperasi dengan diesel, bahan bakar yang kurang mudah menguap dan memerlukan tekanan tinggi untuk terbakar secara mandiri.

2. Prinsip Pembakaran: Busi Pengapian vs Tekanan Kompresi Tinggi

Motor Bensin: Proses pembakaran dimulai dengan mencampurkan bensin dan udara pada tekanan rendah, diikuti oleh pengapian dengan bantuan busi pengapian.

Motor Diesel: Pembakaran terjadi karena tekanan kompresi tinggi, menciptakan panas yang cukup untuk menginisiasi pembakaran diesel tanpa memerlukan busi pengapian.

3. Sistem Injeksi: Sebaran Bahan Bakar yang Berbeda

Motor Bensin: Menggunakan “sistem injeksi bahan bakar,” di mana bensin disuntikkan ke dalam aliran udara sebelum mencapai ruang bakar.

Motor Diesel: Mengandalkan “sistem injeksi bahan bakar diesel,” dengan diesel disuntikkan langsung ke dalam ruang bakar yang sangat terkompresi.

4. Tekanan Injeksi: Rendah vs Tinggi

Motor Bensin: Tekanan injeksi bahan bakar biasanya lebih rendah dibandingkan dengan motor diesel.

Motor Diesel: Membutuhkan tekanan injeksi yang jauh lebih tinggi untuk memastikan diesel terbakar dengan efisien pada kompresi yang lebih tinggi.

5. Kendali Elektronik

Motor Bensin: Sistem injeksi terintegrasi dengan kendali elektronik mesin, memantau parameter untuk mengoptimalkan kinerja dan efisiensi.

Motor Diesel: Meskipun memiliki kendali elektronik, sistem injeksi diesel cenderung lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang berat.

6. Pemakaian Udara

Motor Bensin: Menghirup lebih banyak udara daripada yang diperlukan untuk pembakaran, menciptakan campuran udara-bahan bakar yang lebih kaya.

Motor Diesel: Mengandalkan kompresi udara tinggi untuk mencapai suhu dan tekanan yang diperlukan, dengan rasio udara-bahan bakar yang lebih miskin.

7. Efisiensi Termal

Motor Bensin: Meskipun telah ada peningkatan efisiensi termal, cenderung memiliki efisiensi yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan motor diesel.

Motor Diesel: Dikenal memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi berkat kemampuan untuk mencapai kompresi dan rasio udara-bahan bakar yang lebih tinggi.

8. Torsi dan Daya

Motor Bensin: Memberikan torsi rendah pada putaran mesin rendah, namun mampu menghasilkan daya tinggi pada putaran mesin tinggi.

Motor Diesel: Cenderung memberikan torsi tinggi pada putaran mesin rendah, ideal untuk aplikasi yang membutuhkan torsi awal, seperti truk dan kendaraan berat.

9. Getaran dan Kebisingan

Motor Bensin: Menghasilkan getaran lebih halus dan kebisingan yang lebih rendah dibandingkan dengan motor diesel.

Motor Diesel: Dapat menghasilkan getaran lebih kuat dan kebisingan yang lebih tinggi karena tekanan kompresi yang lebih tinggi dan proses pembakaran yang berbeda.

10. Pengaplikasian

Motor Bensin: Umumnya digunakan pada kendaraan penumpang dan sepeda motor, serta alat-alat ringan.

Motor Diesel: Lebih umum digunakan pada kendaraan komersial seperti truk, bus, kapal, dan mesin berat seperti generator dan alat konstruksi.

Perbedaan Sistem Karburator dan Sistem Injeksi

Sistem Karburator

Karburator menggunakan sistem konvensional (mekanik) yang memanfaatkan tekanan rendah (vakum) yang dihasilkan oleh piston pada langkah hisap. Berdasarkan prinsipnya, udara mengalir dari tekanan tinggi (intake) ke tekanan rendah (ruang bakar).

Semakin cepat gerakan piston, semakin cepat pula aliran udara di dalam venturi karburator, sehingga tekanan udara di venturi menurun dan bahan bakar akan lebih mudah bergerak ke venturi. Bahan bakar tersebut kemudian langsung disambar oleh udara yang mengalir, sehingga terjadi proses pengkabutan.

Dalam hal ini, volume suplai bahan bakar diatur oleh jumlah udara yang mengalir, yang juga diatur oleh katup throttle yang dioperasikan oleh kekuatan gas.

Sistem Injeksi

Pada sistem injeksi, bahan bakar yang dicampurkan dengan udara pada injektor diatur oleh ECU (Electronic Control Unit). Bahan bakar yang akan disemprotkan diatur oleh ECU dengan mempertimbangkan berbagai input sensor, seperti sensor throttle, sensor tekanan udara manifold, sensor temperatur, dan sensor oksigen.

Misalnya, jika sensor throttle mendeteksi bukaan gas yang besar, ECU akan memerintahkan injektor untuk menyemprotkan lebih banyak bahan bakar.

Jumlah bahan bakar yang disemprotkan pada setiap RPM dapat berbeda-beda tergantung kondisi pengoperasian.

Dengan demikian, sistem injeksi mengontrol suplai bahan bakar dengan lebih teliti, karena ECU telah diprogram untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan berbagai kondisi.

Itulah perbedaan antara sistem injeksi motor bensin dan injeksi motor diesel, semoga bermanfaat bagi sahabat semua.

Terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *