KITA HEBAT – Berikut adalah fase atau tahapan jalan cepat. Jalan cepat termasuk dalam olahraga atletik, khususnya dalam kategori nomor lomba jalan.
Olahraga ini merupakan bagian dari cabang olahraga atletik yang menekankan kecepatan berjalan dengan teknik khusus, yaitu menjaga agar salah satu kaki selalu menyentuh tanah dan lutut tetap lurus saat melangkah ke depan.
Jalan cepat memiliki beberapa fase atau tahapan jalan cepat, yang penting anda pahami. Mari kita simak pembahasan berikut.
4 Fase atau Tahapan Jalan Cepat
Dalam kompetisi resmi, jalan cepat memiliki berbagai jarak tempuh, seperti 10 km, 20 km, dan 50 km, baik untuk putra maupun putri.
Olahraga ini sering dipertandingkan dalam ajang seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia Atletik, dan PON (Pekan Olahraga Nasional).
Dalam olahraga jalan cepat, terdapat empat tahapan utama yang harus diperhatikan agar teknik berjalan tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. Tahapan-tahapan tersebut meliputi fase tumpuan dua kaki, fase tarikan, fase relaksasi, dan fase dorongan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing fase:
1. Fase Tumpuan Dua Kaki
Fase ini terjadi ketika kedua kaki menyentuh tanah secara bersamaan, menandai berakhirnya gerakan dorongan dan tarikan sebelumnya. Pada tahap ini, keseimbangan tubuh sangat penting agar gerakan tetap stabil.
Dalam aturan jalan cepat, salah satu kaki harus selalu menyentuh tanah untuk membedakannya dari lari. Oleh karena itu, kaki depan harus lebih dahulu menapak sebelum kaki belakang diangkat.
Jika terjadi momen di mana kedua kaki melayang di udara, maka gerakan tersebut dianggap sebagai lari dan dapat menyebabkan diskualifikasi dalam perlombaan.
2. Fase Tarikan
Pada fase ini, tumit kaki depan menjadi bagian pertama yang menyentuh tanah. Setelah kaki depan menapak dengan sempurna, kaki belakang harus segera ditarik maju untuk menggantikan posisi kaki depan.
Gerakan ini harus dilakukan dengan ritme yang stabil dan berulang guna mempertahankan kecepatan serta menjaga teknik berjalan tetap benar.
3. Fase Relaksasi
Fase relaksasi bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh selama berjalan cepat. Pada tahap ini, pinggang sejajar dengan bahu, sementara lengan bergerak secara vertikal mengikuti irama langkah kaki.
Ketika satu kaki melangkah ke depan, kaki belakang harus segera mengikuti dengan gerakan yang terkontrol.
Relaksasi otot sangat penting dalam fase ini agar tubuh tidak kaku dan tetap dalam posisi ideal untuk melanjutkan gerakan berikutnya.
4. Fase Dorongan
Fase dorongan terjadi ketika kaki belakang mengayun ke depan, memberikan tenaga tambahan untuk mempercepat langkah. Fase ini juga dikenal sebagai topang belakang, yang berfungsi untuk menjaga kelancaran serta efisiensi gerakan dalam jalan cepat.
Saat melakukan dorongan, tubuh harus tetap seimbang dan langkah kaki tidak boleh terlalu pendek atau terlalu panjang.
Proporsi gerakan yang tepat akan membantu mempertahankan ritme dan mempercepat pergerakan tanpa mengorbankan kestabilan tubuh.
Kesimpulan
Keempat fase dalam jalan cepat—tumpuan dua kaki, tarikan, relaksasi, dan dorongan—merupakan aspek fundamental dalam teknik berjalan cepat yang benar.
Dengan menguasai setiap tahapan ini, seorang atlet dapat menjaga keseimbangan, meningkatkan efisiensi gerakan, serta menghindari kesalahan teknis yang dapat berujung pada diskualifikasi dalam kompetisi.