Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi adalah suatu sistem penjualan barang di mana penjual menitipkan barangnya kepada pihak lain yang disebut konsinyee. Konsinyee bertindak sebagai agen penjualan dan bertanggung jawab untuk menjual barang tersebut kepada konsumen akhir.
Setelah terjadi penjualan, konsinyee akan memberikan pembayaran kepada penjual dengan potongan tertentu sebagai komisi.
Pengertian Konsinyasi Menurut Para Ahli
Sedangkan pandangan Konsinyasi menurut para ahli adalah sebagai berikut
Menurut Abdul Kadir Abdullah
Konsinyasi adalah suatu sistem penjualan barang dimana pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak lain untuk dijual dengan persetujuan bahwa pemilik akan menerima pembayaran setelah barang terjual.
Menurut Riyanto Soebagio
Konsinyasi adalah suatu transaksi bisnis di mana seorang penjual menitipkan barangnya kepada pihak lain untuk dijual atas nama dan risiko penjual. Konsinyee bertindak sebagai agen penjualan dan menerima komisi atas penjualan barang.
Menurut Soemitro R.Prawirohardjo
Konsinyasi adalah suatu perjanjian dimana si penjual menyerahkan barang dagangannya kepada si konsinyee yang bertugas menjualnya dan memberikan penghasilan kepada si penjual dengan cara mengembalikan uang dari hasil penjualan setelah dipotong komisi yang telah disepakati.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa Konsinyasi adalah suatu sistem yang digunakan oleh seseorang untuk menjalankan suatu bisnis dengan cara menitipkan suatu barang atau produk untuk dijual oleh pihak lain.
Pihak lain akan mendapatkan komisi dari barang yang telah dijual dengan persetujuan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Baca juga : 7 Cara Mengidentifikasi Peluang Usaha yang Menguntungkan Dalam Berbisnis
Apa itu Bisnis Konsinyasi
Bisnis Konsinyasi adalah sebuah model bisnis di mana penjual menitipkan barang dagangannya kepada pihak konsinyee yang akan bertindak sebagai agen penjualan dan menjual barang tersebut kepada konsumen akhir.
Penjual tetap menjadi pemilik barang hingga terjadi penjualan, di mana setelah itu penjual akan menerima pembayaran dari konsinyee dengan potongan tertentu sebagai komisi.
Dalam bisnis konsinyasi, konsinyee bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual barang dagangan dari penjual, serta memberikan laporan penjualan dan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati antara kedua belah pihak.
Baca juga : Penyebab Bisnis Tidak Berkembang dan Hal Yang Harus Dilakukan Jika Suatu Bisnis Tidak Berkembang
Dalam prakteknya, konsinyasi banyak digunakan dalam bisnis retail seperti toko buku, toko baju, dan toko elektronik. Hal ini memungkinkan pemilik barang untuk menempatkan barang dagangannya di toko-toko tersebut tanpa harus membayar biaya sewa tempat atau modal untuk membeli tempat.
Sebaliknya, konsinyasi memberikan keuntungan bagi konsinyee yang dapat menjual barang tersebut tanpa harus membeli barang terlebih dahulu.
Keuntungan Bisnis Konsinyasi
Dalam realitanya bisnis konsinyasi memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah sebagai berikut ini
Baca juga : 6 Strategi yang Digunakan Perusahaan Pada Tahap Penurunan dan Penyebab Perusahaan Mengalami Kegagalan
- Penjual tidak perlu mengeluarkan biaya modal untuk membeli tempat dan menempatkan barang dagangannya di lokasi tertentu.
- Konsinyee dapat menawarkan barang dagangan dari berbagai jenis produk dan merek, sehingga dapat menarik konsumen yang berbeda-beda.
- Penjual dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih luas melalui jaringan toko yang dimiliki oleh konsinyee.
- Konsinyee akan memperoleh keuntungan dari komisi penjualan, sementara penjual akan memperoleh keuntungan dari penjualan barang dagangannya.
Itulah keuntungan bisnis konsinyasi yang dapat dirasakan secara langsung baik untuk penjual ataupun pihak lain yang menampung.
Namun dalam dunia bisnis tidak ada yang selalu berjalan sempurna, ada beberapa kekurangan dalam bisnis konsinyasi, diantaranya adalah
Kekurangan Bisnis Konsinyasi
Tidak menjamin penjualan
Dalam bisnis konsinyasi, penjual tidak menjamin bahwa produknya akan terjual. Hal ini bisa menjadi risiko bagi penjual, karena ia harus menanggung biaya produksi atau pembelian barang hingga terjual, dan mungkin harus menunggu lama untuk menerima pembayaran.
Baca juga : 6 Alasan Pentingnya Dilakukan Pengemasan yang Baik Dalam Berwirausaha Demi Kepuasan Konsumen
Memerlukan biaya tambahan
Penjual biasanya harus membayar biaya tambahan, seperti biaya penyimpanan dan biaya pemasaran, yang bisa menjadi beban keuangan tambahan.
Menimbulkan masalah logistic
Mengatur logistik untuk pengiriman dan pengambilan barang dari konsinyee dapat menjadi rumit dan memakan waktu. Terkadang konsinyee dapat meminta pengiriman lebih cepat, dan jika penjual tidak dapat memenuhi permintaan tersebut, hal ini dapat memengaruhi kepercayaan konsinyee dan menurunkan penjualan.
Risiko kerusakan atau kehilangan barang
Karena barang masih berada di tangan penjual, ia masih bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi penjual jika terjadi masalah dengan produk.
Tidak mendapatkan pembayaran penuh
Dalam bisnis konsinyasi, penjual menerima pembayaran hanya setelah barang terjual. Ini berarti bahwa penjual mungkin tidak mendapatkan pembayaran penuh untuk produknya, karena konsinyee akan memotong sejumlah komisi atau biaya penyimpanan.
Itulah ulasan tentang Apa itu Bisnis Konsinyasi Berikut Pengertian, Keuntungan dan Kekurangan Bisnis Konsinyasi, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat semua
Terimakasih