Tari Pakarena Berasal dari Sulawesi Selatan, Begini Sejarahnya !

Avatar
Tari Pakarena Berasal dari Sulawesi Selatan
Gambar Ilustrasi Tari Pakarena Berasal dari Sulawesi Selatan

MEJA PINTAR – Hai sahabat jumpa lagi dengan Meja Pintar, kali ini kita akan membahas soal pertanyaan tari pakarena berasal dari mana ?

Jangan khawatir jika kamu menemukan soal tari pakarena berasal dari mana, disini kita akan memberikan penjelasan tentang tari pakarena.

Mau tau penjelasan dari tari pakarena berasal dari mana ? Yuk simak selengkapnya ulasan berikut ini.

Pakarena adalah salah satu dari lima tari klasik Sulawesi Selatan yang paling terkenal. Tari tradisional Nusantara ini berkembang dalam kultur dan tradisi di daerah Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba, dan memiliki sejarah yang unik.

Gerakan tari Pakarena dipercaya berasal dari gerakan-gerakan puteri khayangan yang turun ke bumi.

Sejarah dan Makna Tari Pakarena

Tari Pakarena memiliki asal-usul yang memikat. Gerakannya terinspirasi oleh gerakan puteri khayangan yang konon turun ke bumi untuk mengajarkan perempuan setempat tentang keindahan dan kewanitaan.

Konsep ini tercermin dalam gerakan tari Pakarena, seperti sanrobeja dan angani, yang menampilkan keanggunan dan kelembutan yang mencerminkan nilai-nilai kefemininan.

Awalnya, tari Pakarena dipentaskan oleh dua baris perempuan, namun dalam panggung kontemporer jumlah penari disesuaikan dengan ruang panggung.

Salah satu peran yang tetap konsisten adalah punggawa Pakarena, yang bertugas sebagai pemimpin. Identifikasi punggawa terbukti dengan aksi memukul genrang sepanjang pertunjukan.

Para penari Pakarena mengenakan baju bodo merah yang indah, melengkapi penampilan dengan aksesori yang memikat, seperti tokeng, bangkara, karro-karro tedong, silepe, kutu-kutu, kipas, pinang goyang, dan sarung sutera.

Meskipun dahulu terdapat peraturan tentang warna baju, kini penari memiliki kebebasan untuk memilih warna yang sesuai.

Mengapa Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan Menggunakan Baju Berwarna Merah dalam Melakukan Pertunjukkan ?

Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan menggunakan baju berwarna merah dalam pertunjukkannya karena warna merah memiliki makna penting dalam budaya Bugis-Makassar.

Dalam budaya tersebut, merah seringkali dikaitkan dengan keberanian, semangat, dan kekuatan. Penggunaan warna merah dalam kostum tari Pakarena adalah cara untuk mengekspresikan energi, semangat, dan keberanian para penari dalam menghadirkan pertunjukan yang memukau.

Selain itu, warna merah juga dapat menjadi simbol kegembiraan dan kehidupan, yang ingin disampaikan kepada penonton selama pertunjukan tari Pakarena.

Musik Pengiring Tari Pakarena

Tari Pakarena diiringi oleh musik yang dinamis dan menghentak, dipimpin oleh suara gendang atau gentang serta genrang.

Alunan musik juga disertai oleh alat musik tradisional seperti pui-pui dan sia-sia, yang menambah kedalaman dan kekuatan atmosfer pertunjukan.

Gerakan Tari Pakarena

Dikutip dalam buku Seni Tari & Seni Musik 2, Tari Pakarena memiliki gerakan-gerakan pokok yang terdiri dari 12 jenis. Berikut adalah jenis-jenis gerakan dalam tari Pakarena :

  • Sambori’na artinya berteman.
  • Ma’biring kassi artinya bermandi di tepian pantai.
  • Anging kamalino artinya angin tak berembus.
  • Digandang atau berulang-ulang.
  • Leko’ bo’ong artinya bulan purnama.
  • Sanro beja atau dukun beranak.
  • Iyolke yang artinya aba-aba tengah malam
  • Jangan lea-lea, artinya ayam yang mundur dalam perkelahian.
  • So’nayya artinya sedang bermimpi.
  • Lambassari atau hari timur.
  • Anni-anni artinya perasaan kecewa membuat benang.
  • Gerakan dendang (irama gendang).

Kesimpulan

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa tari pakarena berasal dari Sulawesi selatan. Tari Pakarena tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga sebuah warisan budaya yang menggambarkan keindahan, keanggunan, dan kelembutan perempuan Bugis.

Dengan gerakan yang gemulai dan musik yang menghentak, tari ini mengajak penonton untuk memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya Sulawesi Selatan yang khas dan mengagumkan.