Syarat Sah Puasa : Definisi, Syarat dan Jenis Puasa

Avatar
Syarat Sah Puasa
Gambar Ilustrasi Syarat Sah Puasa

MEJA PINTAR – Sudah masuk bulan ramadhan ya, apa kamu sudah tau betul tentang syarat sah puasa?Jangan sampai kamu kesulitan menjawab ketika ada yang bertanya sebutkan syarat sah puasa.

Nah kamu dapat melihat artikel berikut ini untuk menjawab pertanyaan sebutkan syarat sah puasa. Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar puasa tersebut dianggap sah menurut ajaran Islam.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai syarat-syarat ini, penting untuk memahami terlebih dahulu definisi puasa dalam konteks keagamaan.

Definisi Puasa

Menurut pengertian dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq yang dikutip oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, puasa (shaum) dalam bahasa Arab bermakna al-imsak, yaitu menahan diri dari melakukan atau mengucapkan sesuatu.

Secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkannya, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri, mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dengan didahului niat.

Syarat-syarat Berpuasa dalam Islam

Sebelum menjalankan ibadah puasa, penting untuk memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu syarat wajib dan syarat sah.

Syarat Wajib

Syarat wajib puasa adalah kondisi-kondisi yang membuat seseorang diwajibkan untuk menjalankan puasa. Tanpa memenuhi salah satu syarat ini, puasa seperti puasa Ramadhan tidak menjadi wajib bagi individu tersebut.

  • Beragama Islam: Syarat pertama adalah beragama Islam. Orang-orang yang tidak memeluk Islam tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
  • Baligh: Seseorang harus sudah baligh untuk diwajibkan menjalankan puasa. Anak-anak di bawah usia baligh tidak diharuskan untuk berpuasa, meskipun disarankan bagi orang tua untuk melatih mereka sejak dini.
  • Berakal: Hanya orang yang berakal yang diwajibkan menjalankan puasa. Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, tidak diwajibkan untuk berpuasa.
  • Sehat: Orang yang sedang sakit tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa wajib seperti puasa Ramadhan. Namun, mereka harus menggantinya di hari lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 185.

    وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ

    Artinya: “…Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
  • Mampu: Puasa hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu melakukannya. Orang yang lemah secara fisik karena usia atau kondisi kesehatan tidak diwajibkan untuk berpuasa.
  • Tidak sedang dalam perjalanan: Meskipun seseorang dalam perjalanan, tidak semua jenis perjalanan membolehkannya untuk tidak berpuasa. Terdapat syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi.
  • Suci dari Haid dan Nifas: Wanita yang sedang mengalami haid atau nifas tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Mereka harus menggantinya di hari-hari lain setelah masa suci.

Syarat Sah Puasa

Syarat sah puasa adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar puasa dianggap sah menurut ajaran Islam. Ini mencakup:

  1. Beragama Islam: Puasa hanya dianggap sah bagi orang-orang yang beragama Islam. Individu yang bukan beragama Islam atau telah murtad tidak sah puasanya.
  2. Suci dari Haid dan Nifas: Wanita yang sedang dalam kondisi haid atau nifas dianggap tidak sah puasanya.
  3. Berakal: Puasa hanya sah bagi mereka yang berakal. Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, tidak dianggap menjalankan puasa.
  4. Waktu Puasa: Puasa dianggap sah jika dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Puasa juga tidak sah jika dilakukan pada hari-hari yang diharamkan.

Apa Saja Jenis Puasa

1. Puasa Ramadhan

Puasa ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam selama satu bulan penuh dalam bulan Ramadhan. Kewajiban ini telah dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an, hadis, serta kesepakatan ulama (ijma’).

Nabi SAW juga menyampaikan keutamaan berpuasa Ramadhan melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang menyatakan bahwa bulan tersebut adalah bulan yang penuh berkah. Allah SWT telah mewajibkan umat Islam untuk berpuasa pada bulan tersebut. Selama bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa pun yang tidak memperoleh kebaikan dalam bulan tersebut, maka ia benar-benar tidak memperoleh kebaikan. (HR Nasa’i, Baihaqi, dan Ahmad)

2. Puasa Kafarat

Puasa Kafarat merupakan bentuk denda yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai konsekuensi dari perbuatan dosa yang dilakukannya. Puasa Kafarat dilakukan sebagai upaya penebusan atas pelanggaran suatu hukum atau kelalaian dalam melaksanakan suatu kewajiban.

Contoh tindakan yang mewajibkan seorang Muslim untuk melaksanakan puasa Kafarat antara lain berhubungan intim di siang hari bulan Ramadhan, membunuh binatang saat dalam ihram, atau ketika suami melakukan zhihar terhadap istrinya.

3. Puasa Nazar

Puasa Nazar adalah puasa yang dijanjikan oleh seseorang untuk dilaksanakan, biasanya sebagai hasil dari suatu peristiwa atau keinginan pribadi. Sebagai contoh, seseorang berjanji untuk berpuasa selama lima hari jika berhasil diterima di universitas impian mereka.

4. Puasa Qadha

Puasa Qadha merupakan kewajiban bagi beberapa individu dengan kondisi tertentu yang tidak dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, seperti wanita yang sedang haid. Meskipun demikian, mereka tetap diwajibkan untuk mengganti (qadha) puasa yang ditinggalkan sesuai dengan jumlah hari yang belum dipenuhi di luar bulan Ramadhan.

Aisyah RA meriwayatkan, “Pada masa Rasulullah SAW, kami (yakni kaum wanita) yang mengalami haid, diperintahkan untuk mengqadha puasa (Ramadan), tetapi tidak diwajibkan untuk mengqadha shalat (yang ditinggalkan selama masa haid).” (HR Bukhari dan Muslim).

Kesimpulan

Dalam menjalankan ibadah puasa, penting untuk memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi agar puasa tersebut dianggap sah.

Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar sesuai dengan ajaran Islam.

Itulah penjelasan mengenai syarat sah puasa, semoga bermanfaat.