KITA HEBAT – Coba ceritakan secara singkat perlawanan rakyat Maluku terhadap dominasi Portugis ! Perlawanan rakyat Maluku terhadap dominasi Portugis berlangsung dalam dua fase besar yang bersejarah.
Perlawanan pertama dipimpin oleh Sultan Hairun pada awal tahun 1570, sementara perlawanan kedua dipimpin oleh putranya, Sultan Baabullah.
Kedua pemimpin ini memiliki peran penting dalam membebaskan wilayah Maluku dari cengkeraman Portugis.
Sejarah Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
Portugis pertama kali datang ke Maluku dengan tujuan berdagang rempah-rempah yang sangat berharga di pasar internasional.
Namun, kehadiran mereka berubah menjadi upaya penguasaan penuh melalui monopoli perdagangan dan eksploitasi rakyat Maluku.
Kondisi ini menimbulkan ketidakpuasan yang akhirnya memicu perlawanan sengit dari kerajaan-kerajaan di Maluku.
1. Perlawanan Pertama di Bawah Pimpinan Sultan Hairun
Pada perlawanan pertama, Sultan Hairun berhasil memimpin rakyat Maluku dalam menentang Portugis. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai perlawanan ini:
- Kemenangan Sultan Hairun: Sultan Hairun berhasil membawa kemenangan bagi rakyat Maluku dengan merebut kembali wilayah Ambon dari tangan Portugis.
- Permohonan Damai dari Portugis: Setelah kalah, Portugis mengajukan permohonan damai kepada Sultan Hairun. Mereka diizinkan tetap berdagang di Ternate, namun hak monopoli perdagangan mereka dicabut.
- Pengkhianatan Portugis: Portugis memanfaatkan kebaikan Sultan Hairun dengan mengatur tipu muslihat. Mereka mengundang Sultan Hairun ke Benteng Sau Paulo untuk perayaan perdamaian. Tanpa pengawalan, Sultan Hairun datang dan akhirnya dibunuh oleh Portugis pada 25 Februari 1570.
2. Perlawanan Kedua Dipimpin oleh Sultan Baabullah
Kematian Sultan Hairun tidak menghentikan perlawanan rakyat Maluku. Putranya, Sultan Baabullah, mengambil alih kepemimpinan dan melanjutkan perjuangan untuk membebaskan Maluku dari dominasi Portugis.
Di bawah kepemimpinan Sultan Baabullah, perlawanan ini semakin kuat dengan dukungan dari berbagai kerajaan di Maluku.
- Penggempuran Benteng-Benteng Portugis: Sultan Baabullah dan pasukannya melancarkan serangan bertubi-tubi ke benteng pertahanan Portugis, satu demi satu benteng Portugis berhasil dikuasai.
- Kerja Sama dengan Kerajaan Lain: Sultan Baabullah menggalang aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain di Maluku, seperti Tidore, untuk memperkuat perlawanan.
- Keterdesakan Portugis: Dengan semakin banyak benteng Portugis yang jatuh, dan kurangnya bantuan dari Selat Malaka karena Portugis juga sedang menghadapi serangan dari Kesultanan Demak dan Aceh, posisi Portugis semakin terdesak.
Pada tahun 1575, Sultan Baabullah memberikan ultimatum kepada Portugis untuk meninggalkan Ternate dalam waktu 24 jam. Akhirnya, pada 15 Juli 1575, Portugis meninggalkan Ternate, menandai berakhirnya dominasi Portugis di Maluku.
Hanya beberapa orang Portugis yang diperbolehkan tetap tinggal, yaitu mereka yang menikah dengan penduduk lokal.
Kesimpulan
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis adalah bentuk perjuangan gigih untuk mempertahankan hak dan kedaulatan mereka.
Sultan Hairun dan Sultan Baabullah menjadi tokoh penting dalam perjuangan ini. Dengan keberanian dan kerja sama antara kerajaan-kerajaan di Maluku, Portugis berhasil diusir dan Maluku berhasil mendapatkan kembali kedaulatannya.
Peristiwa ini juga menjadi simbol penting dalam sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah demi kemerdekaan.
Itulah pembahasan dari soal ceritakan secara singkat perlawanan rakyat Maluku terhadap dominasi Portugis.