KITA HEBAT โ Thomas Alva Edison Sang Penemu Bola Lampu Pijar? Di tengah sorotan sejarah, muncul pertanyaan menarik, “Siapakah penemu bola lampu?”
Apakah benar Thomas Alfa Edison adalah sosok di balik keajaiban lampu pijar yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita?
Tepat sekali, jika kamu mendapatkan pertanyaan siapakah penemu bola lampu pijar, jawabannya adalah Thomas Alva Edison.
Pada usia belia, tepatnya 12 tahun, Edison mencuri perhatian ketika meminta izin kepada orangtuanya untuk menjual koran di jalur kereta Port Huron menuju Detroit.
Puncak keberaniannya terlihat saat ia menjadi operator telegraf, menyelamatkan seorang anak kecil bernama MacKenzie yang terjebak di rel kereta.
Namun, perjalanan gemilang Edison tidak berhenti di situ. Pada tahun 1868, dia menciptakan sistem interkom elektrik yang patennya didaftarkan, meskipun sayangnya, alat tersebut tidak laku di pasaran.
Namun, ini menjadi pelajaran berharga bagi Edison untuk merambah dunia penemuan komersial.
Penemuan Lampu Pijar
Dengan gigih, Edison terus mengembangkan penemuannya. Dia merintis pengembangan stock ticker yang menghasilkan pendapatan sebesar US$40.000.
Uang ini tidak sia-sia, karena digunakan untuk mendirikan perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey.
Di sinilah, berbagai penemuan brilian Thomas melihat cahaya, termasuk phonograph pada tahun 1877.
Melihat kemajuan dunia, Edison sadar akan pentingnya lampu pijar untuk kehidupan manusia.
Dia bahkan rela mengeluarkan uang sebesar US$40.000 untuk menguji lampu pijar selama dua tahun.
Lebih dari 6.000 bahan digunakan sebelum akhirnya pada 21 Oktober 1879, lampu pijar listrik pertama berhasil menyala selama 40 jam.
Keberhasilan ini juga diikuti dengan penemuan proyektor untuk film-film kecil oleh Edison.
Penerangan Pertama di New York
Tahun 1882 menjadi tonggak sejarah, ketika Edison memasang lampu listrik pertamanya di jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di New York.
Dunia menjadi lebih terang berkat perjuangan dan dedikasi Thomas Alva Edison.
Warisan dan Akhir Hidup
Sebagai sosok yang hidup dalam keprihatinan, Edison pernah menikah dua kali. Pertama dengan Mary Stilwell hingga 1884, dan yang kedua dengan Mina Miller dari tahun 1886 hingga akhir hayatnya.
Keluarga besar Edison terdiri dari enam anak, yang warisannya terus hidup hingga generasi berikutnya.
Sayangnya, pada tahun 1931, Edison meninggalkan dunia ini pada usia 84 tahun. Warisannya tidak hanya terletak pada penemuan-penemuannya yang luar biasa, tetapi juga kontribusinya di bidang pertahanan pemerintahan Amerika.
Ia telah meneliti dan menyumbangkan berbagai inovasi, mulai dari mendeteksi pesawat terbang hingga menghancurkan periskop dengan senjata mesin.
Dengan total 1.093 hak paten atas namanya, Thomas Alva Edison tetap dikenang sebagai sosok yang memberikan cahaya dalam kegelapan teknologi.
Artinya, ia bukan hanya penemu bola lampu, melainkan arsitek penyinaran abadi yang mengubah dunia dengan inovasi-inovasinya yang brilian.