Bagaimana Perbedaan Ideologi Tertutup dan Terbuka ? Kenali Ciri-Cirinya

Avatar
Bagaimana Perbedaan Ideologi Tertutup dan Terbuka
Gambar Ilustrasi Bagaimana Perbedaan Ideologi Tertutup dan Terbuka

KITA HEBAT – Bagaimana perbedaan ideologi tertutup dan terbuka ? Perbedaan antara ideologi tertutup dan terbuka terletak pada fleksibilitas dan asal nilai-nilai yang diusung oleh kedua jenis ideologi tersebut.

Ideologi terbuka bersifat dinamis dan dapat beradaptasi dengan perubahan budaya serta norma masyarakat, sedangkan ideologi tertutup cenderung kaku dan harus diterima tanpa pertanyaan, bahkan jika nilai-nilai tersebut bertentangan dengan kondisi sosial setempat.

Kedua jenis ideologi ini mencerminkan pandangan yang berbeda mengenai cara masyarakat menjalankan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita bahas lebih dalam tentang soal bagaimana perbedaan ideologi tertutup dan terbuka.

Pengertian Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah jenis ideologi yang bersifat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai serta budaya masyarakat di mana ideologi tersebut diterapkan. Nilai-nilai dasar dari ideologi ini tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dari dalam masyarakat itu sendiri.

Dengan kata lain, ideologi terbuka berakar pada budaya, norma, dan cita-cita masyarakat yang ada. Karena sifatnya yang terbuka, ideologi ini dapat berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

Ciri utama dari ideologi terbuka adalah keterbukaannya terhadap kritik dan pembaruan. Nilai-nilai yang diusung oleh ideologi ini tidak bersifat absolut dan dapat dipertanyakan jika tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, ideologi terbuka lebih dekat dengan masyarakat dan dianggap sebagai milik bersama, bukan milik sekelompok kecil elit.

Dalam ideologi terbuka, musyawarah dan dialog menjadi cara utama dalam menentukan norma-norma yang berlaku, sehingga keputusan yang diambil biasanya mencerminkan konsensus atau kesepakatan bersama.

Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

  1. Nilai-nilai berasal dari masyarakat: Nilai-nilai yang dianut tidak diimpor dari luar, melainkan berasal dari norma-norma dan budaya lokal.
  2. Bersifat dinamis dan fleksibel: Ideologi ini dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial.
  3. Terbuka untuk kritik: Ideologi terbuka tidak memaksakan nilai-nilainya, melainkan bersifat terbuka terhadap dialog dan perubahan jika diperlukan.

Pengertian Ideologi Tertutup

Sebaliknya, ideologi tertutup merupakan ideologi yang bersifat kaku dan absolut. Nilai-nilai dan norma yang diterapkan oleh ideologi ini biasanya berasal dari sekelompok kecil elit atau pemimpin yang memiliki tujuan tertentu. Ideologi ini cenderung menuntut ketaatan mutlak dari masyarakat, tanpa ruang untuk mempertanyakan atau mengkritik nilai-nilai yang diusung.

Karena sifatnya yang kaku, ideologi tertutup seringkali dipaksakan kepada masyarakat, bahkan jika nilai-nilai yang dibawa bertentangan dengan norma dan kebutuhan lokal.

Dalam ideologi tertutup, tidak ada ruang untuk perbedaan pendapat atau musyawarah. Segala sesuatu yang ditentukan oleh kelompok penguasa harus diterima tanpa syarat oleh masyarakat.

Karena itu, ideologi ini sering kali digunakan sebagai alat untuk mengendalikan masyarakat demi kepentingan kelompok yang berkuasa.

Sifat tertutup dari ideologi ini menyebabkan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk menilai atau merubah sistem yang ada, meskipun sistem tersebut tidak sesuai dengan realitas sosial yang mereka hadapi.

Ciri-Ciri Ideologi Tertutup

  1. Nilai-nilai dipaksakan dari luar: Nilai dan norma yang diterapkan tidak berasal dari masyarakat, melainkan dari sekelompok kecil yang memiliki kekuasaan.
  2. Bersifat kaku dan tidak fleksibel: Ideologi ini tidak dapat diubah atau dipertanyakan oleh masyarakat.
  3. Memaksakan ketaatan: Masyarakat harus menerima ideologi ini tanpa pertanyaan atau perlawanan.

Perbedaan Utama antara Ideologi Tertutup dan Terbuka

1. Sumber Nilai dan Norma

Perbedaan utama antara ideologi tertutup dan terbuka terletak pada asal nilai dan norma yang diusung. Ideologi terbuka menggali nilai-nilai dari masyarakat setempat, sehingga lebih mencerminkan budaya dan norma-norma yang ada. Sebaliknya, ideologi tertutup mendapatkan nilai-nilainya dari kelompok tertentu yang biasanya memiliki tujuan politik atau sosial yang spesifik.

2. Fleksibilitas

Ideologi terbuka memiliki sifat yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini membuat ideologi terbuka lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat di berbagai zaman. Di sisi lain, ideologi tertutup bersifat kaku dan cenderung tidak berubah, bahkan ketika kondisi masyarakat berubah.

3. Penerapan dan Penerimaan

Dalam ideologi terbuka, nilai-nilai diterapkan melalui musyawarah dan dialog dengan masyarakat. Proses ini melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif, sehingga keputusan yang diambil lebih mencerminkan konsensus. Sebaliknya, ideologi tertutup cenderung dipaksakan kepada masyarakat oleh sekelompok elit yang berkuasa. Masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk menolak atau mengkritik nilai-nilai yang diterapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *